RUSMAN

Rusman, Guru mata Pelajaran Produktif Akuntansi di SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai Kec. Pulo Bandring Kab. Asahan - Sumatera Utara. Dari kecil bercita - cita i...

Selengkapnya
Navigasi Web
14 Tahun dan 4 Tahun yang Lalu

14 Tahun dan 4 Tahun yang Lalu

14 Tahun dan 4 Tahun yang Lalu

==========================

Assalamualaikum sahabat literasi.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Setiap orang pastinya memiliki momen tersendiri dalam menjalani pahit getirnya kehidupan. Ada yang mengatakan bahwa kenangan pahit boleh dikenang sebagai dasar untuk memotivasi diri agar selalu dekat kepada Illahi serta tidak boleh berputus asa dalam menjalani kehidupan. Begitu juga dengan kenangan indah juga harus tetap dikenang agar selalu mensyukuri atas segala nikmat Allah yang telah diberikan. 

Momen yang dimiliki setiap orang pastinya berbeda - beda. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa kuasa Allah SWT sangat luar biasa. Sehingga kita sendiri tak boleh mengingkari atas apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Sebab apabila kita pungkiri atau ingkari atas segala sesuatu yang kita miliki itu datangnya dari Allah SWT, berarti kita tergolong kedalam orang-orang yang kufur nikmat.

Sahabat literasi. Semoga saja kita semua tidak menjadi bagian dari orang-orang yang kufur nikmat. Karena Allah SWT akan memberikan azab yang pedih bagi orang-orang yang kufur nikmat. Allah SWT berfirman di dalam Al Qur'an surat Ibrahim ayat 7.

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat" (QS. Ibrahim : 7)

Sahabat literasi. Lalu apa  sebenarnya dibalik tema 14 tahun dan 4 tahun lalu bagi penulis sendiri ? Apakah hal tersebut memiliki kenangan tersendiri bagi penulis ?

Sahabat literasi. Yang pastinya tema tersebut memberikan makna  dan menjadi refleksi diri bagi penulis sendiri. Sebab dengan momen tersebut membuat penulis semakin tak bisa melepaskan ungkapan untuk bersyukur kepada Allah SWT serta mengagungkan-Nya.

Tepatnya 14 tahun lalu, buah cinta dari pernikahan, setelah menunggu dan bersabar selama  2 tahun   setelah pernikahan, akhirnya tepat tanggal 17 Januari, lahirlah putri pertama yang membuat kebahagiaan sebuah pasangan yang baru membina rumah tangga semakin sempurna. Rasa syukur yang tak terhingga dengan tekad untuk mendidik dan mengajarkan sang buah hati agar tetap Istiqomah dijalan Allah. 

Kebahagiaan terus berlanjut walaupun lika liku bahtera rumah tangga pastinya tetap ada, namun tetap dianggap sebagai bunga bunga cinta dalam membina bahtera rumah tangga, sehingga nyaris tak pernah terdengar oleh tetangga bahkan kedua orang tua tentang lika liku yang terjadi.

Bukan mengikuti pepatah banyak anak banyak rezeki, namun pada hakekatnya setiap anak yang terlahir dari rahim seorang ibu, pada dasarnya sudah membawa rezekinya masing-masing. Maka jangan pernah takut atau resah dengan kehidupan seorang anak, karena yang pastinya Allah SWT sudah mempersiapkan rezeki untuk mereka. Sehingga tugas kita saat diamanahkan Allah SWT dengan hadirnya sang buah hati, maka kewajiban kita adalah mendidik dan mengajarkannya kebaikan untuk mengenal siapa Tuhan nya, apa agamanya, siapa Rasululnya, ada apa kitabnya yang bisa menuntun dan menjadi petunjuk untuknya saat  kembali kepangkuan Illahi Robbi.

Sahabat literasi. Rasa syukur kembali yang tak terhingga bagi penulis sendiri karena angan angan ketika berumah  tangga ingin memiliki 4 (empat) orang anak . Sungguh anugrah yang luar biasa. Allah SWT mengijabah doa yang dipanjatkan. Penulis dikaruniai 4 orang anak dengan 2 orang putri dan 2 orang putra. Akhirnya kebahagiaan bertambah istimewa karena ternyata anak terakhir seorang putra dan tepat tanggal 17 Januari 4 tahun lalu ia terlahir untuk menikmati indahnya dunia. Walau penuh dengan fatamorgana, tetapi harus tetap Istiqomah agar mendapatkan ridho-Nya untuk menuju Jannah-Nya.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, memohon keridhoan Illahi Robbi, pada hari ini penulis mengucapkan dengan penuh syukur atas nikmat yang diberikan. Barokallahu fii umrik buat putri pertamaku dan barokallahu fii umrik buat putra ke empat ku. Semoga sehat selalu, dimurahkan rizkimu, dipermudah langkahmu dalam meraih impian dan cita-cita mu. Jadilah anak yang Sholeh dan sholeha, berbakti kepada kedua orang tua, berguna untuk agamamu, bangsamu dan negara mu dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aamiin ya rabbal'alamin.

#

Asahan, 17 Januari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sungguh tausyiah yang sangat nencerahkan. sehat selalu saudaraku Pak Rusman

17 Jan
Balas



search

New Post