Rusdi Pati

ALumnus IKIP Negeri Semarang jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan saat ini mengajar di SMP Negeri 1 Jaken sejak 1 Juli 2003. Menulis buku: 1. WRITERPRENEUR ME...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU (9)

MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU (9)

5. PENGERTIAN MENULIS

Menulis adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah, ia juga sebagai perantara untuk memahami sesuatu. Tanpanya, agama tidak akan berdiri, kehidupan menjadi tidak terarah. -Qotadah

Menulis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah membuat huruf atau angka dan sebagainya dengan pena, pensil, kapur dan sebagainya; melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat dengan tulisan, mengarang cerita. Sebagai hasilnya disebut tulisan. Sementara mengarang ialah menulis dan menyusun sebuah cerita, buku, sajak, pantun dan sebagainya.

Menulis atau mengarang adalah menuliskan simbol dan huruf. Huruf-huruf membentuk kata. Kumpulan kata membentuk kalimat dan kalimat menjadi alinea atau paragraf. Mengarang atau menulis berarti menyusun huruf-huruf membentuk kata yang memiliki makna. Jika susunan huruf tidak membentuk makna maka tidak dapat dimengerti oleh pembacanya. Untuk bisa membuat tulisan yang baik, berdasarkan tulisan Tony Tedjo, berikut hal-hal yang diperhatikan dalam membentuk dan memilih kata-kata yang baik.

a. Menggunakan kata-kata sederhana dan jelas maknanya. Dalam menulis janganlah berbelit-belit dalam memilih kata. Kalimatnya jangan panjang. Tulislah kalimat pendek dan sederhana. Maknanya mudah dipahami dan tidak sulit. Apalagi menggunakan kalimat yang puitis, kecuali menulis naskah cerpen, novel, puisi atau drama. Tulislah pilihlah kata yang biasa dan bisa dipahami semua golongan pembaca. Jangan menggunakan istilah yang asing dan mengulang-ulang kata tersebut.

b. Gunakanlah kata-kata yang benar dan tepat. Janganlah menggunakan kata yang terlalu umum. Pakailah kata-kata dengan tepat dan spesifik. Misalnya saja kata mati, meninggal, mampus, gugur, wafat, mangkat. Kata mati digunakan untuk penjahat atau hewan. Kata meninggal untuk orang biasa. Kata mampus biasanya untuk mengumpat. Kata gugur untuk pahlawan. Kata mangkat untuk raja. Kata wafat untuk pemimpin. Bayangkan jika kata mati digunakan untuk menulis berita kematian raja. Misalnya, Raja muda mati. Pastilah tidak tepat dan etis, bukan?

c. Pergunakanlah kata-kata aktif dan langsung. Hindari menggunakan kata pasif. Contohnya, adik membaca buku baru. Janganlah, buku baru dibaca oleh adik. Keduanya benar secara struktur kalimat tetapi kekuatan kalimat ada pada kalimat aktif. Untuk itu gunakanlah kata aktif dan juga tidak menggunakan kata hubung pada awal suatu kalimat atau paragraf.

d. Pergunakanlah kata-kata yang menceritakan, memperlihatkan, menggambarkan, mendatangkan bunyi dan menciptakan atau membangkitkan perasaan. Dengan kata-kata yang menggambarkan dan membangkitkan perasaan, pembaca akan tertarik untuk membaca tulisan kita. Penggambaran yang jelas dan tepat menjadikan pembaca seolah-olah ikut dalam cerita sehingga menciptakan kesan yang menakjubkan bagi pembaca.

e. Pergunakanlah kata atau frase yang orisinil dan baru. Hindari menggunakan frase atau ungkapan yang klise dan sudah dianggap kuno apalagi yang sudah lama tidak dipakai dan terlalu umum. Contohnya, wajahmu secantik bulan. Itu ungkapan dulu sebelum orang tahu bulan seperti apa. Lebih baik ungkapkan kecantikannya seperti artis terkenal dan memang cantik wajahnya. Dengan begitu, frasenya asli dan orisinil menjadikan pembaca bisa mengira seperti apa wajahnya yang cantik.

Setelah membentuk kata, haruslah mengumpulkan kata-kata untuk menyusun kalimat. Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang di dalamnya terdapat huruf-huruf yang memiliki arti dan makna tersendiri setelah digabungkan. Kalimat juga digunakan menyusun dan menuangkan gagasan seseorang secara terbuka untuk dikomunikasikan kepada orang lain. Kalimat yang digunakan harus efektif dan efisien. Maksudnya, kalimat tidak berbelit-belit hanya untuk menyampaikan suatu gagasan yang sederhana sehingga pembaca tidak bosan dan meninggalkan bahan bacaan.

Menurut Gorrys Keraf, sebuah kalimat yang efektif mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili secara tepat isi pikiran atau perasaan penulis, bagaimana ia dapat mewakilinya secara segar dan sanggup menarik perhatian pembaca dan pendengar terhadap apa yang dibicarakan. Kalimat yang efektif memiliki kemampuan atau tenaga untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Dengan demikian, kalimat efektif sangatlah manjur digunakan sebagai alat komunikasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih sudah menjadi inspirasiku

28 Apr
Balas

Sukses dan semoga bisa berkarya lewat buku.

16 Jan

Terima kasih sudah menjadi inspirasiku

28 Apr
Balas

Sukses dan berhasil mencipta dan berliterasi.

16 Jan



search

New Post