GURU BERKARYA DALAM BINGKAI INDAHNYA KARAKTER

#Menulis Hari ke-20

#Media Guru Indonesia

#Gurusiana

Akhir-akhir sering kita jumpai berbagai hasil karya Guru yang berkualitias, baik karya ilmiah, fiksi dan non fiksi. Hal ini menunjukkan meningkatnya kemampuan menulis Bapak Ibu Guru. Begitu juga dengan penulis, yang masih taraf belajar menulis. Penulis berusaha menyisipkan pesan moral bagi pembacanya guna pembentukan karakter. Mengapa harus berkarakter?. Tulisan kita dapat memberikan informasi tentang berbagai hal. Melalui sisipan tentang pendidikan karakter pada karya kita, setidaknya kita ikut memperkuat karakter bangsa lewat karya atau tulisan.

Pada tulisan kolom hasil karya penulis yang berjudul Rona Bahagia Petani, penulis berusaha menyampaikan karakter kerja keras yang dilakukan oleh petani. Cerita anak karya penulis yang berjudul Binatang Itu bernama Kucing, penulis berusaha menyampaikan pesan karakter toleransi berbagi sesama makhluk ciptaan Allah. Tulisan Best Practice penulis yang berjudul Lingkungan Sekolah Sehat, Mendukung Prestasi yang Hebat, penulis menyampaikan pesan karakter kreatif, mandiri, disiplin, kerja keras pada siswa kelompok Adiwiyata. Disamping itu penulis juga ingin menyampaikan karakter religius pada puisi yang berjudul Nasehat Malam. Sedangkan tulisan reportase yang berjudul SMANSA dan Seni Kriya, penulis berusaha menyampaikan karakter kreatif, kerja keras dan mandiri sehingga siswa bisa menjadi juara.

Ditengah begitu semangatnya menghasilkan karya atau tulisan dengan mengedepankan keunggulan teknologi, terbersit satu pertanyaan, ‘sebesar itu jugakah semangat kita untuk mengejar keunggulan karakter siswa-siswa kita?.’ Bagi pemeluk agama Islam, jelas disebutkan dalam Hadits bahwa ““Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya diantara mereka.” (H.R. Tirmidzi dari Abu Hurairah). Jika ternyata baiknya akhlak menjadikan sempurnanya iman, maka tidak ada alasan bagi kita untuk menomor duakan keseriusan dalam upaya pembentukan akhlak/karakter dibanding keseriusan mengejar keunggulan teknologi. Bahkan yakinlah, bahwa jika anak didik kita memiliki akhlak/karakter yang baik, Insya Allah merekapun akan lebih mudah kita pacu untuk mengejar prestasi lainnya.

Pada tahun 2016, penulis menjadi finalis lomba karya tulis PENDIKARBANG ( Pendidikan Karakter Bangsa) tingkat nasional. Ruang lingkup penelitian yang penulis lakukan adalah penggunaan Schedulling sebagai upaya peningkatan karakter siswa (disiplin, jujur dan tangggung jawab). Pengalaman mengikuti lomba tersebut, memotivasi penulis untuk terus berkarya dengan selalu menyisipkan pendidikan karakter dalam setiap karya. Pada penelitian yang penulis lakukan salah satunya adalah meneliti tentang disiplin siswa. Pembiasaan ini merupakan latihan yang tidak hanya sehari dua hari, tapi merupakan suatu kegiatan kontinyu terus-menerus hingga menjadi suatu kebiasaan siswa, diantaranya konsisten dalam belajar, menghargai waktu, melakukan kegiatan yang bermanfaat di dalam maupun di luar sekolah.. Karakter tidak bisa dibangun dengan waktu yang singkat dan tidak mudah. Perlu usaha, pengorbanan, kesungguhan, terus mencoba walaupun mengalami kegagalan. Hal ini membuat jiwa kuat, visi jelas dan prestasi diperoleh.

Demikian pentingnya pendidikan karakter untuk membentuk pribadi siswa. Pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk mendidik siswa agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif pada lingkungan. Pelaksanaan pendidikan karakter merupakan tanggung jawab bersama, bukan semata-mata tugas dari guru tertentu, tetapi tanggungjawab bersama antara guru, Kepala Sekolah, semua warga sekolah, orangtua dan masyarakat. Sebagai guru yang penulis, setidaknya ingin berkontribusi dalam proses pendidikan karakter tersebut yang tertuang dalam sebuah karya atau tulisan.

Nah dari alasan inilah peran kita sebagai guru ikut serta bertanggung jawab dalam baik buruknya pembentukan karakter siswa. Melalui berbagai karya, seorang guru ikut membentuk karakter bagus siswa-siswinya, sehingga diharapkan di masa yang akan datang tercipta generasi yang kuat sehat secara fisik juga mental dalam menghadapi kehidupan.

Rangkasbitung, 10 November 2020

Sekilas Biodata Penulis

Ruminten Supadmi, SE, M.Pd, Guru Ekonomi di SMA Negeri 1Rangkasbitung. Lahir di Klaten 23 Oktober 1973, sekarang berdomisili di BTN Griya Kaduagung Indah, Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten. Pada tahun 2016 menjadi finalis lomba karya tulis Pendikarbang (Pendidikan Karakter Bangsa) tingkat nasional. Penulis dapat dihubungi melaui HP/WA 085716749089 atau email : [email protected] atau Facebook : rumintens atau IG : rumintens.