Rumanti,S.Pd

Kegiatan menulis itu sebuah keajaiban. Tak ada alasan apapun bagi mereka yang sudah terjun di sana untuk berhenti dari aktivitas menulis. Seperti halnya aktivit...

Selengkapnya
Navigasi Web
WARNA RAMADAN
WARNA RAMADAN

WARNA RAMADAN

Lomba menulis bulan April 2021

Tema: COLOURFUL RAMADAN: Kisah-kisah Penuh Warna di Bulan Suci

#Tagur_90

Bulan Ramadan, Bulan Penuh Pengharapan

Rumanti

Menjelang datangnya bulan Ramadan selalu mendatangkan sebuah pengharapan baru. Ada binar-binar kebahagiaan mewarnai setiap aktivitas yang akhirnya dilakukan. Rutinitas keseharian akan berubah menyesuaikan nuansa yang dibawa oleh bulan suci ini. Ada keharuan mendalam setiap kali menyambut kehadirannya. Keharuan itu karena didasari rasa bahagia dan syukur alhamdulillah masih dipertemukan kembali dengan bulan yang penuh maghfirah dan ampunan ini.

Warna Ramadan setiap tahun yang saya alami selalu berbeda sesuai dengan kondisi yang melingkupi kehidupan secara pribadi maupun dalam keluarga. Saat masih anak-anak dan tinggal bersama kedua orang tua, aktivitas makan sahur adalah yang paling berat dijalani. Walaupuan demikian, ada dorongan kuat untuk akhirnya mau ikut serta makan sahur bersama dengan mata menahan kantuk yang masih mendera.

Nuansa makan sahur berubah saat kost di Solo dan Jogya. Saat makan sahur tiba mesti mencari warung makan untuk menemukan menu yang sesuai dengan isi kantong, apalagi saat isinya sudah mulai menipis. Namun, kedua kota ini selalu semarak saat bulan Ramadan. Jam berapa pun mencari warung makan pasti akan menemukan dengan variasi menu dan rasa yang menggungah selera.

Setelah berkeluarga, saya mesti berpikir keras bagaimana menyiapkan menu untuk berbuka dan makan sahur. Beruntungnya, suami selalu cekatan untuk membantu bahkan termasuk menyiapakan bahan-bahan yang akan dimasak. Kami bekerja sama untuk menyiapkan keperluan itu. Biasanya, untuk berbuka suami menyiapkan nasinya dan teh hangat, sementara untuk sayur, lauk, dan camilannya menjadi tugasku. Menu berbuka favorit keluarga adalah sayur bening, sambal, gorengan (tahu, tempe, bakwan), dan kerupuk. Camilan biasanya pisang goreng atau pisang rebus. Sesekali juga membuat kolak pisang.Sementara untuk makan sahur, biasanya sudah saya siapkan malam hari setelah salat tarawih dan tadarus sehingga menjelang makan sahur tinggal menghangatkan.

Setelah anak-anak beranjak remaja, mereka kadang menyiapkan sendiri menu berbuka yang diinginkannya misalnya es buah, jus buah, empek-empek, atau yang lainnya sesuai mood selera saat itu. Kadang mereka juga ikut membantu memasak terutama untuk menggoreng lauk-lauknya.

Dari kegiatan menyiapkan menu berbuka dan makan sahur itu ada kebersamaan yang terasa sangat indah. Kami menjadi saling mengerti kebiasaan dan selera menunya masing-masing. Juga saling mengingatkan kebiasaan berbuka puasa dan makan sahur yang disunahkan.

Kegiatan bulan Ramadan menarik yang kedua adalah salat tarawih. Ada sedikit perbedaan menjalankannya antara di kampung asal yaitu di daerah Klaten dan di daerah Batang. Kalau di Klaten 11 rekaat sedangkan di Batang 23 rekaat masing-masing dengan kecepatan membaca yang berbeda. Mungkin ini berkaitan dengan mazab yang diikuti.

Untuk memperbanyak amalan di bulan Ramadan kita juga disunahkan untuk rajin membaca Alquran atau tadarus. Selama ini, kami lebih suka melakukan tadarus Alquran di rumah bersama-sama. Sementara di kampung tempat kami tinggal saat ini, biasanya tadarus dilakukan di musala ataupun juga di masjid-masjid dengan menggunakan pengeras suara. Kegiatan tadarus ini dilakukan setelah selesai salat tarawih dan setelah salat subuh. Mengingat yang melakukan tadarus adalah semua musala dan masjid, maka suara yang terdengar sungguh tidak bisa dibayangkan. Kami hanya bisa mengambil sisi positif dari tradisi itu saja.

Hal lain lagi yang turut mewarnai suasana Ramadan adalah upaya membangunkan warga agar makan sahur yaitu ”thomprengan”. Yang melakukannya biasanya anak-anak ABG dengan menabuh berbagai alat seadanya yang menimbulkan bunyi dan ditabuh secara acak untuk mendatangkan sebuah perpaduan bunyi. Alat yang digunakan antara lain ember, kenthongan, botol minuman, dan alat-alat lain yang menurut si penabuh menimbulkan bunyi yang indah. Mereka menabuh sambil berjalan melewati jalan-jalan dan gang di seluruh kampung dan kadang berhenti di tempat-tempat tertentu yang mereka inginkan.

Ada lagi yang muncul saat Ramadan tiba yaitu petasan baik yang ukuran kecil sampai dengan yang berukuran besar. Kadang saya bertanya siapa produsen dari petasan itu mengapa masih juga bisa beredar di masyarakat. Para penjualnya juga berjajar rapi di sepanjang jalan, tetapi mengapa tidak ada larangan. Pada era dulu, dilarang keras menjual dan membunyikan petasan di bulan suci.Kini, imbauan itu sudah jarang disampaikan lagi.

Saat ini masih dalam suasana pandemi covid-19 yang belum berakhir. Jika pada Ramadan tahun lalu, mengingat adalah awal-awal adanya wabah covid-19 berbagai kegiatan yang memicu penularan virus corona dilarang, terutama yang memicu kerumunan masa. Semoga Ramadan tahun ini lebih baik suasana dan maknanya bagi umat muslim di seluruh dunia pada umumnya, dan di Indonesia pada khususnya. Semoga kehadiran Ramadan tahun ini mampu menyejukkan iklim yang memanas.

Bandar Batang

4 April 2021

Biodata Penulis:

Rumanti, guru SMP N 2 Bandar Kabupaten Batang lahir di Klaten 21 November 1967. Penulis buku kumpulan puisi berjudul Meniti Jejak Tepian dan buku kumpulan Cerita pendek berjudul Surat Rahasia ini tinggal di daerah Bandar kabupaten Batang Jawa Tengah. Hobbynya menulis disalurkan dengan bergabung di Media Guru Indonesia.

Email: [email protected]

Nomor WA 085700051378 dan 081977785565

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bu Rumanti semoga menang dan bisa dijadikan Buku Antologi, Barokallah

05 Apr
Balas

Alhamdulillah.. Aamiin 3 ya Allah.. Matur nuwun pandonganipun Pak Haji.. Barakallah fi..

05 Apr

Mantap, Bu. Semoga lolos. Salam sukses.

06 Apr
Balas

Inggih Bunda.. Aamiin3 ya Allah .. Masih perlu terus belajar Bunda Cicik.. Suwun

07 Apr

Barokallah......Marhaban ya Ramadhan

05 Apr
Balas

Barakallah fi.. Marhaban ya Ramadhan..

05 Apr



search

New Post