#TantanganGurusiana hari ke-51

Entah sudah berapa kali surat itu kubaca. Eh, ada ritual tambahan hari berikutnya sebelum kubaca. Kucium terlebih dahulu kertas surat itu. Dia adik kelasku di SMA. Semenjak aku lulus belum bersua lagi. Banyak kenangan saat sama-sama sebagai siswa SMA. Padahal dia juga adik kelasku waktu SMP. Namun, kami tak saling kenal. Saat SMP aku tak terlalu banyak mengenal perempuan, kecuali mereka yang sekelas atau saat bareng di SD atau tetangga di kampungku.

Meskipun tak meminta dibalas, isi suratnya menanyakan keadaanku juga kuliahku. Pertanyaan kedua itu yang tak ayal membuat senyumku mendadak sirna. Meninggikan rasa rendah diriku. Dia pikir aku melanjutkan kuliah. Malu juga jika dalam surat balasan kutulis "aku nganggur". Ya, Tuhan. Bila aku sudah kerja atau kuliah bisa jadi aku menemuinya. Karena surat itu aku mengingatnya kembali. Sekuat tenaga dan keyakinan kulupakan semua perempuan yang bisa membuatku jatuh cinta. Aku malu pada ibu-bapakku.

Sisi lain surat itu menjadi pemantik semangat buatku. Aku harus mencari pekerjaan lagi. Setidaknya itu yang terbersit di pikiranku. Kucari info lowongan kerja dari koran atau info dari tetangga yang sudah bekerja. Seminggu, dua minggu belum ada yang cocok. Info lowongan kerja di koran banyak. Mencapai ratusan dalam sehari. Namun, kebanyakan yang dibutuhkan adalah sales atau mereka yang punya ijazah minimal D3. Aku sadar, tak punya keahlian jadi pedagang. Hatiku masih menolak bila harus door to door menawarkan suatu produk. Mungkin karena aku pemalu? Tahu, ah. ***