Mari Berkenalan Sama Kucing Termanis Sedunia!
Cuma orang yang sayang kucing yang peduli dan selalu memerhatikan kucing, terlebih pada kucing peliharaannya. Terkadang di mana pun bertemu kucing, dia akan selalu memerhatikannya, memanggilnya, ataupun memberinya makan, dan rela sebagian makanannya dibagikan untuk si kucing. Bahkan karena saking sayangnya atau karena kasihannya, dia membawa kucing itu pulang untuk nanti dipeliharanya atau diadopsinya sampai batas akhir usia si kucing. Wah! Segitunya ya. Apakah anda juga penyayang dan pencinta kucing? Menurut saya sih yes, karena saya sendiri juga penyayang, pencinta, dan penyuka kucing (Jangan ditanya bedanya sayang, cinta, dan suka ya, nanti kepanjangan ceritanya, wkwkwk).
Pencinta kucing pada saat ini mudah kita temui dan saksikan sendiri di mana-mana, baik di lingkungan sekitar, di setiap daerah, maupun di media sosial. Jual beli kucing juga marak terjadi, baik di pasar hewan, online shop, sampai, COD-an. Ini menjadi indikator kalau kucing itu satu dari sekian binatang yang paling bersahabat dengan manusia, karena kucing juga tahu kalau disayang sama manusia itu nyaman, apalagi tuannya punya perasaan tulus sampai ke sumsum hati. Barang kali anda juga bagian dari orang yang tulus tersebut.
Biasanya orang yang peduli sama kucing bakalan kasih nama yang cocok buat si kucing, sering ngajak ngobrol, ngajak bercanda, usap-usap, gendong, cium, kasih makanan enak, sampai tahu apa pun yang diperlukan si kucing. Dia juga akan merasa sedih kalau si kucingnya sakit, dibuat mainan bocah-bocah kecil di jalan, nyemplung ke got, tidak pulang-pulang, dan meninggal dunia. Pokoknya si penyayang kucing ini akan benar-benar responsible, bertanggung jawab dan memerhatikan si kucing secara detail seperti menganggapnya manusia atau anaknya sendiri. Alhasil, si kucing jika diperlakukan dengan cara demikian, maka ia sebaliknya akan sangat sayang juga kepada tuannya, dan antara keduanya seperti ada keterikatan batin.
Tentulah apa yang saya ceritakan ini bagian dari kehidupan pribadi saya. Di lain hal saya juga sering memerhatikan siapa saja orang-orang yang di dalam rumahnya ada si makhluk kecil yang imut berkumis ini, sebagai bagian dari anggota keluarganya. Kalau saya pribadi menyukai semua jenis kucing, entah itu laki-laki maupun perempuan; anggora, persia, maupun kucing kampung.
Untuk sekarang ini saya masih punya dua kucing anggora jantan, bapak dan anak, bernama Gio dan Sora (hitam polos dan putih polos); dua kucing kampung yang keluar masuk rumah saya namai Iteung dan Oyen (emak dan anak), dan satu lagi penghuni baru, kucing kampung betina berusia sebulan, baru dua minggu tinggal di rumah, dia kucing jalanan yang terpisah dari emaknya. Dia enam bersaudara, tapi hanya dia yang belang tiga, dan ketika saya perhatiin dia balik merhatiin, akhirnya saya putuskan untuk mengasuhnya, sedangkan yang lima saya tinggalkan, karena tidak bisa saya mengasuh semuanya. Dugaan saya enam anak kucing yang berumur beberapa hari ini sengaja ditelantarkan oleh orang biar terpisah dari ibunya, tetapi dugaan ini tidak penting bercongkol di kepala saya, karena tidak pentingnya saya pikirkan.
Penghuni baru rumah ini spesial saya beri nama Cewet setelah saya mengenal karakternya. Kenapa namanya Cewet? Karena dia aktif, unik, apik, dan cerewet tentunya. Aktifnya dia sering gerak dan maunya mengajak bercanda saya terus, termasuk ngajak kucing yang lainnya. Uniknya dia bisa goyang-goyang bokongnya, mirip Zaskia gotik yang lagi goyang itik. Apiknya kalau buang kotoran resik, sering mandi sendiri, pintar cari tempat tidur yang enak biar posisi tidurnya pewe abis (posisi uwenak). Cerewetnya tidak boleh laper sedikit, kalau didiemin pasti dicerewetin terus. Mungkin karena ada tahi lalat yang berbentuk bulat di atas bibirnya juga yang bikin dia cerewet, karena menurut mitos, orang yang punya tahi lalat di atas bibir itu rata-rata cerewet, dan menurut saya mitos ini berlaku juga buat si kucing, ahi hi hi.
Masih ada satu lagi tentang kucing tiga warna ini, dan ini yang menjadi alasan saya kalau dia ini merupakan kucing termanis sedunia. Dia mukanya manis, selalu bikin saya pengen lihat dia terus, ditambah tahi lalat di atas bibirnya yang membuatnya tambah manis. Pokoknya menggemaskan, jadinya saya sering ciumin dia deh.
Sssssttttt, jangan bilang siapa-siapa, ya! Dia sebelas-dua belas sama Zaskia gotik, menarik, cerewet, ada tahi lalat di atas bibir sampingnya (bulunya hitam membentuk bulatan kecil di atas bibir), sering goyang itik kalau lagi bercanda, dan dia asli kelahiran Cikarang juga lho.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Foto mana foto?
Foto apa Bu Yully? Kalau foto untuk registrasi sudah saya kirim ke Bu Iis.
Yg jelas tahi lalat ya, hehe
Iya Bu, tahi lalat Bu. Persis Madona sama Zaskia Gotik. Hehehe
Kereen. Lanjutkan!
Insya Allah :)