Tantangan Hari ke-95

# Tantangan Gurusiana

Perbedaan Ramadhan dan Ramadan

Menurut pengamat bahasa Akhmad Sekhu yang merupakan alumnus Universitas Widya Mataram Yogyakarta. Ramadhan berarti panas yang menyengat atau kekeringan, khususnya pada tanah.Di Jazirah Arab menggunakan penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus, dan bulan kesembilan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat. Musim panas yang waktu siangnya lebih panjang daripada waktu malamnya. Hal ini terjadi berhari-hari, sehingga setelah beberapa pekan bisa terjadi akumulasi panas yang menghanguskan. Hari-hari ini disebut bulan Ramadhan, bulan dengan panas yang menghanguskan.

Setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan qomariyah, yang rata-rata sebelas hari lebih pendek dari kalender berbasis matahari, bulan Ramadhan tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih memahami panasnya Ramadhan secara metafora (kiasan). Karena di hari Ramadhan orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan.Dari akar kata tersebut kata “Ramadhan” digunakan untuk mengindikasikan adanya sensasi panas pada saat seseorang kehausan. Pendapat lain mengatakan bahwa kata Ramadhan digunakan karena pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik sebagaimana matahari membakar tanah.

Kata “Ramadan”(tanpa huruf h) dalam bahasa Arab berarti orang yang sakit mata mau buta sehingga tidak dapat disamakan dengan “Ramadhan”. Namun di dalam KBBI bentuk yang baku adalah Ramadan, pasalnya Bahasa Indonesia tidak mengenal gabungan konsonan “dh”.

Saya memberanikan diri untuk menulis “Perbedaan Ramadhan dan Ramadan” ini adalah karena saya bingung cara yang benar untuk menuliskan kedua kata tersebut. Melalui tulisan ini apabila ada pembaca yang lebih paham tolong kasih masukan agar kedepannya saya terbiasa menulis kata yang benar. Mana yang benar dan baku untuk menulis Perbedaan Ramadhan dan Ramadan.

Sabtu, 18 April 2020