Telur
Di kebun sekeliling rumahku, masih banyak pohon bambu. Rumpun-rumpun bambu yang cukup rimbun, diselingi pohon kelapa, pisang, nangka dan beberapa jenis umbi-umbian, memenuhi pekarangan. Aku sangat suka berkeliling kebun. Mencari buah jambu biji yang sudah matang, atau buah duwet, atau hanya mengumpulkan melinjo untuk kujual.
Siang tadi ketika aku berkeliling kebun, kutemukan sebutir telur. Di tengah-tengah rumpun bambu, telur itu tergeletak, tak ada ayam, burung, atau bebek di dekatnya. Wah rezeki nomplok pikirku. Telur itu kuambil dan kubawa pulang. Kutunjukkan ke kakakku, dan dia usul agar telur itu direbus saja.
Telur itu kurebus. Beberapa saat kemudian kuangkat, dan kudinginkan. Tiba saatnya, aku siapkan nasi, dan telur itu kuambil. Namun ada yang aneh, telur itu keras banget. Cangkangnya bagian luar saja sangat keras. Kubanting ke lantai juga tidak pecah. Karena gregetan, telur kutunjukkan ke ibu yang sedang duduk diteras. Kujelaskan tentang asal usul telur tersebut. Ibu mengamati, “ini mahhhhh telur ular.”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Duch kasihan ternyata bukan telor ayam. Sukses selalu bu
Iya BUnda, dirumpun bambu memang suka jadi rumah ular. Matursuwun Bunda. Sukses juga buat Bunda.
lhadallah, kok tahu telur ular? ha.ha., ampun
Ibu yang tahu Pak. Matursuwun kunjungannya.
Duh.. Untung belum terlanjur dibuka...keren bu pentigrafnya
Matursuwun Bunda. keras banget. Salam sukses juga buat Bunda.
Hah? apa memang telur ular itu kulitnya keras ya?
Begitulah Bunda. Kata Ibu. Matursuwun Bunda, Salam sukses.
Barokallahu bunda keren, tapi Ngerii euy telor ular, untung gak ke santap