
Sepedaku
Minggu kemaren Bapak membawa sepeda jengki milikku ke kota. Ketika pulang, Bapak hanya naik angkot. Kata Bapak, sepedaku sudah rusak, jadi dijual bapak. Aku sedih, pasti hanya alasan bapak, karena bapak kesulitan keuangan.
Satu minggu ini aku ke sekolah bareng kakak laki-lakiku. Aku tambah kesal sama bapak. Kakak naik sepeda sering ngebut, tidak nyaman buatku.
Minggu sore aku pulang bermain. Di teras aku melihat sepeda mini warna pink. Keranjang mungil di bagian depan menambah manis. Aku terpaku, mengamati sepeda mini tersebut. Bapak keluar dari dalam rumah, “Ra, itu ganti sepedamu.” Aku bersorak, “Love you, Bapak.”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kejutan...
Matursuwun Bunda. Salam sukses.
Senangnya. Mantul Bu. Semoga ibu sehat dan makin sukses aamiin
Amin YRA. Doa yang sama untuk Bunda, Matursuwun Bunda.
Wow mantul