Petak Umpet
Lahir dan besar di kampung, merupakan kebahagiaan yang tak bisa diukur. Biaya hidup murah, udara segar, kehidupan yang tenang dan nyaman. Persaudaraan yang kuat, jiwa sosial dan gotong royong. Semuanya serba indah.
Memang, kami tak pandai main gawai, tetapi bukan berarti kebahagiaan kami kurang. Kalau outbond di kota berbayar, di sini. kami bisa mendapatkannya graatis...tis. Berenang di sungai, main ombak di laut, memanjat dan perosotan di pohon, main lumpur, he...he... kami rajanya. Tak akan kekurangan model-model permainan yang kami inginkan.
Malam Minggu ini, kami mau bermain petak umpet, atau sekongan. Sudah banyak anak yang berkumpul di halaman rumahku. Tidak hanya anak yang sebaya aku, bahkan yang lebih dewasa juga, salah satunya Mas Dwi. Tiba giliran Mas Dwi berjaga, dan kami bersembunyi. Kami berusaha bersembunyi dengan sebaik-baiknya. Mas Dwi orang yang pintar, cermat, jeli, dan berani, Kami tak ingin jadi orang pertama yang ketahuan. Aku menemukan tempat yang aman dan strategis. Lima menit berlalu, sepuluh menit, masih sepi. Kok tidak ada suara Mas Dwi berteriak sebagai tanda menemukan salah satu dari kami. Duapuluh, setengah jam...dan kini sudah satu jam. Aku heran, lama banget. Aku mencoba mengendap-endap, tak kelihatan Mas Dwi di tempat hong/bon. Dengan hati-hati aku keluar, dan secepat kilat lari menuju tiang hong. Penuh semangat kuteriakan kata sekong, sebagai tanda aku tlah menang, tapi tetap Mas Dwi tak kelihatan. Satu persatu temanku keluar. Kami menjadi bingung. Semua sibuk mencari Mas Dwi, tiba-tiba kami lihat Mas Dwi dari arah rumahnya. Sambil mengusap mulutnya, Mas Dwi bilang, “aku lapar, jadi pulang makan. Sudah sekong semua ya? Ok, aku jaga lagi dah, silahkan sembunyi.” Kami tak menjawab, hanya beranjak.....pulang ke rumah masing-masing.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus Bu...
Matursuwun Bunda. Salam sukses juga buat Bunda.
mantap, semoga bertambah sukses
Alhamdulillah, Matursuwun Pak. Salam sukses juga buat Bapal.
Mas Dwi ah gitu, Ha..ha serasa dikadali. Keren bunda
Kalau jaadi anak bawang, ngalah mulu Bunda. Matursuwun. Sukses juga buat BUnda.