Maafkan Mamak
Aku sering jengkel dengan dua anakku. Mereka sudah paham, sebagai orang tua tunggal, kesibukanku padat. Mengajar pun, aku sampai sore, demi terpenuhi semua kebutuhan keluarga. Dengan segala kesibukan tersebut, pulang ke rumah, badanku sudah lelah, lemah, lungkrah, letoy.
Kesibukan di rumah juga bejibun. Anak-anak masih kecil, mereka paling bisa bantu nyapu, ngepel, merapikan kasur. Pekerjaan lain, tetap harus kulakukan sendiri.
Aku sudah sering meminta anak-anakku, kalau hanya main di rumah atau di sekitar, pakai saja celana pendek. Tetapi mereka selalu lebih senang memakai celana panjang. Aku pikir, kalau mereka memakai celana pendek, akan meringankan pekerjaanku mencuci. Sore ini, mereka pulang bermain, dua-duanya pakai celana panjang. Sedikit ngomel, kuulangi lagi permintaanku agar pakai celana pendek saja. Satriyo cemberut, “Aduh Makkkkkk, Tiyo malu pakai celana pendek, aurat mak.... aurat.”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren, nasihat untuk tutup aurat. Salam literasi :)
Benar Bunda. Matursuwun. Salam sukses buat Bunda.
He..he mantul bunda pesan nya nonjok bangeet
Matursuwun Bunda. Peringatan buat mamaknya. Salam sukses buat Bunda.