
Gara-Gara Pak Eko
Keinginanku melihat Sakura bermekaran, akhirnya kesampaian juga. Ini tahun kedua, anakku belajar di Jepang. Perusahaan baja, tempat bekerja anakku, mengirimnya untuk magang di kantor pusat, tepatnya kota Fukuoka. Bulan kemaren, anakku telpon, dan bilang kangen, tetapi tidak bisa ambil cuti, akhirnya aku yang mengalah, kebetulan, pucuk dicinta, ulam tiba. Tak apa kukorbankan tabungan yang rencananya untuk biaya pernikahannya kelak.
Indahnya Sakura di Nishi Park, sekarang bisa kunikmati. Karena tak sabar, enam hari yang lalu sebenarnya aku sudah kesini, walaupun anakku mengingatkan. Katanya baru “kaika,” atau baru satu bunga sakura yang muncul. Nanti kalau sudah “mankai,” atau puncaknya, maka keindahannya akan menakjubkan. Dan benar, kini aku bisa menikmati sebuah maha karya nan agung di negri Samurai ini. Ribuan pohon dari varian Someiyoshino dan Yamazakura, tangkai-tangkainya dipenuhi bunga-bunga warna pink, sangat indah. Digandeng anakku, aku berjalan menaiki bukit. Berikutnya pemandangan teluk Hakata yang membiru, terhampar di depan mata, di sinilah sejarah invasi Mongol ke Jepang. Tak puas-puas mataku belanja pemandangan yang eksotis. Kapan lagi aku bisa menikmati ini.
Sebenarnya aku belum puas menikmati wisata di negri Jepang, apalah daya uang sudah menipis. Hari ini aku diantar anakku ke Fukuoka Airport. Melangkah enggan aku menuju tangga pesawat. Mungkin karena setengah hati, atau memang tidak hati-hati, aku terpeleset, dannnn gubraak,,, kepalaku terasa sakit. “Banguuun Bu Rara, ngaji kok malah tiduuuuuur melulu,” suara Bude Rumi menyadarkanku. Rupanya aku tertidur, dan kepalaku terbentur pinggiran tembok. Sebelumnya aku tadi melamun, membayangkan cerita-cerita Pak Eko tentang negara Jepang, ditambah Ummi juga bercerita tentang anak Bude Rumi yang kerja di Jepang, aku jadi terobsesi. “Duuuhhh, malunya.”
# Maaf Pak Eko, pinjam nama. Matursuwun.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keyyen Bu, guabrakSalam literasi
Ha..ha...lumayan..sdh pernah ke Jepang dalam mimpi...
Iya Bunda, halu tingkat dewa. Matursuwun Bunda. Salam sukses.
Ha..ha...lumayan..sdh pernah ke Jepang dalam mimpi...
Wah selamat nikmatnya bisa jalan jalan bunda
Alhamdulillah sampai juga ke negeri sakura. Sayangnya terus membentur dinding. Haha... Cerita Pak Eko tentang Jepang memang selalu memikat ya, Bu.
Benar Bunda, apalagi Pak Eko juga senang mengunjungi blok kita, menambah motivasi. Matursuwun Bunda.
Waduhh..ayo deh ikut saya,..bener nih..ha..ha.keren critanya,..saya kira sampai hanami, pesta di bawah pohon sakura wkwkw
Pengin banget Pak, mungkin sekarang mimpi, semoga suatu saat menjadi nyata. bisa menikmati hanami, (ngomong-ngomong, bawa tikar pandan ga ya Pak)
Mantul bunda, jadi ngebet juga mo belai sakura.. eh..sekalinya mimpi hi..hi.., ending yang keren
Pengin banget Bunda, semoga suatu saat. Amin. Matursuwun Bunda.