WA Ibu Santi pagi ini dikirimi tentang tulisan yang menarik dan menginspirasi. Tulisan itu berjudul “Rumini Namamu” , yang ditulis oleh Bayu Gawtawa. Ceritanya mengenai seorang anak perempuan yang mencintai ibunya. Saat terjadi erupsi Semeru yang lalu, ia ditemukan meninggal dunia sambil berpelukan dengan ibunya yang sudah berusia 71 tahun. Ia memutuskan untuk tidak mau meninggalkan ibunya yang tidak lagi sanggup berjalan. Rencananya tulisan ini akan dibagikan kepada para siswanya di grup WA kelas yang diajarnya untuk memberikan inspirasi juga pada mereka agar mau mencintai ibu mereka.

Saat PJJ di jam pertama hari ini, ia meminta salah seorang siswa membacakannya sebelum ia menjelaskan materi pembelajaran. Ketika anak didiknya membacakannya, terdengar intonasi suaranya mulai merendah. Nampak keharuan muncul setelah memahami isi teks itu. Lalu ia memberikan beberapa pertanyaan tentang pendapat mereka mengenai cerita itu. ”Bagaimana perasaanmu Sinta setelah membaca tulisan ini?” tanya ibu Santi. Sinta, siswa yang sudah membacanya merespon pertanyaan itu dengan nada sedih, dan terharu setelah mengetahui perbuatan baik yang telah dilakukan Rumini kepada ibunya.

Cerita inspiratif di pagi itu mengawali pembelajarannya. Ia mengajak siswanya untuk mencoba belajar menulis tentang pengalaman yang pernah mereka alami. Tulisan pengalaman itu bisa mengenai pengalaman yang menarik, sedih, gembira atau yang berkesan. Dalam rangka memperingati hari ibu nanti tanggal 22 Desember, ia juga menyarankan mereka untuk menyiapkan dan memberikan ucapan atau selamat kepada ibu mereka.

Sumber: WA

https://www.kibrispdr.org/dwn-1/sketsa-gambar-ibu-dan-anak.html

Tantangan menulis hari ke 341, Kamis ,9-12-2021