Ketika Mentok Menulis
Idealnya, hari ini adalah Tantangan Menulis hari ke-68 yang diselenggarakan oleh MG, namun berhubung 3 hari pertama Tantangan Menulis digelar, saya absen karena sedang sakit, maka baru hari ke-4 saya mulai memberanikan untuk belajar menulis. Namun di saat tulisan saya memasuki hari ke-61 dan 63, saya absen lagi, idak menulis, karena kesibukan luar biasa, sehingga selepas Isya, tak bisa menahan rasa ngantuk, padahal saya biasa melakukan kegiatan menulis setelah menunaikan shalat Isya. Alhasil hari ini seharusnya menjadi tulisan ke 65, sementara ini baru menjadi tulisan ke 63.
Bisa menulis dengan tempo 60 hari tanpa jeda, bagi penulis pemula seperti.saya, sungguh luar biasa. Saya selalu memaksakan diri saya untuk selalu menyetor cerita ke blog gurusiana. Saya tidak pernah ambil pusing, apakah tulisan saya layak dan diminati atau tidak? Yang penting menulis menulis dan menulis. Karena saya merasa berhutang kalau sehari saja, tidak menulis. Bagi saya dengan nekad menulis, saya merasa diuntungkan, karena saya senantiasa belajar mengolah pikir dan kata. Selain itu wawasan saya juga jadi bertambah dengan cara mengoleksi perbendaraan kata. Maka hal inilah yang membuat saya selalu nekad untuk menyetor tulisan. Walaupun banyak kendala selain harus berjibaku melawan lelah dan kantuk, saya juga harus bisa bertempur melawan ketidakberdayaan menghadapi mati gaya dan mati rasa, mentok, tidak ada ide. Kalau saja ide bisa dibeli dengan harga terjangkau, tentu saya akan borong semuanya. Supaya tidak kelayapan mencari ide.
Seperti malam ini, setelah kemarin absen tidak menulis, ssya ingin membayarnya dengan menyetor tulisan, namun apa daya, dari jam setengah 9 masih ketik dan hapus, sehingga belum berhasil menulis. Sebenarnya setelah saya menulis buku perdana solo dengan genre cerita anak, lalu menulis cerita genre horor, ingin sekali membuat cerita humor. Apalagi dengan adanya Covid 19, jelas sekali sudah memenuhi relung hati saya, sehingga akan mudah menuangkannya ke dalam tulisan. namun untuk menuangkannya ke dalam tulisan, saya takut tak dipandang meskipun dengan sebelah mata, lantaran bosan. Bukankah hampir semua media online, elektronik dan cetak berbicara virus ini? Atau membahas masalah pembelajaran online, tapi saya merasa khawatir, khawatir pembaca jenuh dengan topik ini, lantaran sudah banyak sahabat yang menulis terkait pembelajaran online. Sebenarnya sempat terlintas untuk menulis artikel, tapi dengan waktu sempit, sangat terbatas untuk mencari dan mengumpulkan referensi. Kadang saya tergoda juga untuk menulis cerita roman, cinta-cintaan, tapi diurungkan karena malu. Akhirnya ya seperti ini, saya tidak berhasil menulis.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Naaah.....itu sudah jadi tulisan buk......salam.
Terima kasih Bunda Delni Fitra, salam kenal juga