Tujuan pendidikan menurut Undang-Undang adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang mantap dan bertanggung jawab terhadap bangsa. Sehingga, nantinya didapat manusia yang bermartabat dan respek terhadap sesama.

Melalui pendidikan yang komprehensif diharapkan akan lahir generasi penerus yang cemerlang. Salah satu indikator akan keberhasilan pendidikan suatu negara adalah tingginya minat baca.

Membaca buku merupakan kegiatan kognitif yang mencakup kemampuan pemahaman, analisis, sintetis dan evaluasi. Dengan terbiasa membaca, cakrawala pengetahuan akan luas, kreativitas terbuka dan imajinasi tinggi.

Berdasarkan survey dari UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia menduduki peringkat 38 dari 39 negara yang diteliti. Hal ini sungguh memprihatinkan. Bagaimana negara akan maju jika minat baca masyarakat sangat jauh dari harapan.

Tentu banyak hal telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan minat baca ini seperti membangun perpustakaan daerah dan nasional, menyediakan buku-buku bacaan serta kampanye menumbuhkan minat baca anak sejak usia dini. Tetapi, belum maksimal dalam mendongkrak minat membaca tersebut.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan agar minat baca dapat tumbuh dengan baik. Seperti bergabung ke komunitas suka buku dan menyisihkan waktu untuk memulai membaca.

Memiliki minat baca yang tinggi bukanlah bakat bawaan, melainkan bisa dipupuk secara perlahan. Motivasi pribadi merupakan kunci utama dalam upaya meningkatkan minat baca ini. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak pengetahuan yang dimiliki. Setelah membaca menjadi rutinitas maka kekuatan pribadi akan terbentuk. Sehingga nantinya, akan mudah untuk memilah dan memilih mana informasi yang benar.

Bacalah. Bacalah. Bacalah.