Kesepakatan Kelas
Kesepakatan Kelas
#Tagur H-10
Membentuk budaya positif terutama dikalangan murid-murid sudah menjadi keharusan. Murid berkarakter berawal dari pembiasaan dalam menerapkan budaya positif, baik sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya.
Kesepakatan kelas merupakan salah satu bukti nyata budaya positif dikelas. Menyusun kesepakatan kelas adalah hal sederhana yang langsung bisa diterapkan guru dalam menerapkan budaya positif. Walau demikian dalam Menyusun kesepakan kelas ada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi agar kesepakat tersebut dapat terlaksana dan sesuai tujuan yang diharapkan.
Dalam aksi nyata menyusun kesepakatan kelas, saya berpedoman pada apa yang sudah dipahami pada modul 1.4 Pendidikan Guru Penggerak tentang budaya positif dimana guru haruslah mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
1. Memberi kesempatan pada murid untuk menyampaikan kelas impiannya, seperti apa kelas yang mereka impikan dan seperti apa guru impian mereka
2. Menanyakan ide dari murid untuk mencapai kelas impian,
3. Melakukan diskusi pada murid untuk mendapatkan umpan balik,
4. Menggunakan tabel atau foster yang menggambarkan kesepakatan kelas yang telah disetujui dan meletakkannya pada bagian kelas yang mudah terlihat oleh seluruh warga kelas. Bahasa yang digunakan dalam poster adalah bahasa yang mudah dimengerti murid dan membuat penekanan pada sisi positif.
5. Seluruh warga kelas, termasuk guru sebagai wali kelas memberikan persetujuan berupa tanda tangan,
6. Melakukan refleksi secara berkala (Pada tahun ajaran baru, saat ada murid yang melanggar kesepakatan, atau saat masuk sekolah setelah libur panjang).
Pembelajaran saat itu yang masih berlangsung secara tatap maya membuat saya berinisiatif untuk membuat kesepakatan kelas bersama murid melalui video konferensi. Membuat kesepakatan kelas diawali dengan komunikasi melalui whatsapp grup yang mengajak murid untuk mengikuti vicon. Sebelumnya guru memberikan gambaran dan manfaat kesepakatan kelas yang akan dibuat.
Pada kegiatan awal guru menghimbau murid bergabung dalam video konferen dan mengajak murid untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah lalu. Diskusi dilanjutkan dengan menggiring murid untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
Kesepakatan kelas menjadi salah satu solusi dalam mewujudkan pembelajaran bermakna. Kesepakatan kelas menjadi rambu-rambu bagi warga kelas yang harus dilaksankan oleh semua warga kelas. Guru mengajukan beberapa pertanyaan pemantik agar murid bercerita tentang kelas seperti apa yang mereka harapkan.
Dalam diskusi tatap maya ini saya mengajak murid memberi masukan dan pendapatnya tentang kelas yang diharapkan lewat aplikasi jamboart. Karena sebagian besar murid belum mengenal aplikasi jamboard maka saya menjelaskan dengan langsung mempraktekkannya di tampilan layar laptop.
Bukan hal yang sulit bagi murid-murid untuk menguasai aplikasi digital ini. Dalam hitungan menit mereka menuangkan pendapatnya. Dalam diskusi itu saya sebagai guru mengarahkan murid untuk menggunakan kalimat positif dan mudah dipahami. Diskusi singkat, padat dan menyenangkan karena murid bahagia dan merasa dihargai. Kesepakatan kelas dirangkum dalam foster. Guru dan murid mengirimkan tanda tangan sebagai tanda setuju yang selanjutnya disematkan dalam foster.
Aplikasi jamboard yang baru mereka kenal menambah semangatnya dalam menuliskan pendapat. Kesepakatan kelas yang berpusat pada murid merupakan penerapan budaya positif dalam kelas.
Tidak membutuhkan waktu lama perencanaan kesepakatan kelas yang berpihak pada murid dapat terwujud. Di akhir pertemuan dengan spontan saya mengajak murid memberikan kata-kata motivasinya
Kesepakatan kelas sudah terbentuk dan murid akan memajang foster kesepakatan kelas diruang belajarnya masing-masing. Besar harapan saya kesepakatan kelas akan menciptakan budaya positif pada murid. Selanjutnya bagaimana pelaksanaan kesepakan kelas ini akan dievaluasi pada waktu yang telah disepakati.
Oleh : Rosmalinda Ika Kesumawaty Br.Kembaren, M.Pd
#GuruPenggerak
#GuruPenggerakMenulis
#AksiNyata
#Salamliterasi
Riviera, Rumah Literasi, 270122
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar