Rindu Sekolah

Aku Adinda. Teman biasa memanggilku Dinda. Aku siswa kelas IX-D. Gara-gara korona sudah 2 tahun lebih aku nggak sekolah. Rasanya aneh belajar hanya di rumah, enggak bisa ketemu teman-temanku aku, aku rindu dengan suasana kelas, rindu guru, rindu teman, dan juga rindu jajan bersama dikantin.

"Sampai kapan ya,suasana dunia begini" renungku dalam hati.

Hari berlalu begitu cepat.semua aktivitas begitu singkat.terbiasa menggunakan masker,berjauhan dengan orang,itu sudah menjadi keharusan.

"Gimana nak,apakah sudah ada kabar kapan sekolah di buka kembali?" Tanya ibuku.

"Entahlah,aku pun bosan belajar daring dirumah,semua sangat menyusahkan dan semua ditentukan oleh jaringan" jawabku halus.

Sesambil berkumpul dengan keluarga,kami semua menonton televisi tak ada lagi film yang menghibur yang ada hanyalah kematian,dan kematian!

Dunia ini begitu kejam,dan kami semua tak tahu harus bagaimana.

Semenjak itu,semua pun tampak berbeda. Ada yang bergandengan, tak ada yang berjalan beriringan, semua hancur tak sesuai harapan. Hari-hari dimulai hanya dengan goresan tinta.

Tanpa cerita apalagi tawa. Aku pikir mungkin bumi telah marah atau sebenarnya Tuhan juga? Namun,aku percaya dibalik kabut asap yang hitam akan terbit pelangi yang bersinar. Saat pelajaran zoom sedang berlangsung, guru bertanya pada murid

"Gimana pengalaman belajar dari rumah" ujar si guru.

"Sangat membosankan dan membuatku kurang mengerti akan materi yang disampaikan" jawab Salah satu temanku.

"Sangat susah,dan tidak bisa bertukar pikiran dengan teman yang lainnya" jawab teman yang lainnya.

Bersambung......

***

Salam Literasi

Nganjuk,11/11/2021

#Tagur 21