Penempatan Kata Satuan "buah" pada Sesuatu Benda
Penempatan kata Satuan “buah” Pada Sesuatu
Pembaca mungkin pernah mendengar, membaca atau bahkan ikut mengucapkan kalimat-kalimat yang mirip seperti di bawah ini:
· Sebuah mobil meluncur di jalan raya dengan kecepatan 60 km/jam.
· Sebuah sepeda motor menabrak pohon di depan rumah sakit itu.
· Sebuah buku yang kulitnya bergambar penyanyi terkenal.
· Sebuah meja ditempatkan di sudut ruangan.
· Sebuah map berwarna merah diserahkan kepada orang tua siswa.
· “Nak, bolehkah kau pinjamkan sebuah pena untuk temanmu?” tanya ibu guru.
· Sebuah rumah diterjang angin badai semalam.
Pasti masih banyak lagi kata benda yang bila ditulis, dibaca atau diucapkan selalu diikuti dengan kata yang memberi informasi tentang bentuk atau sifat benda itu.
Bandingkan dengan kalimat-kalimat di bawah ini.
· Satu unit mobil meluncur di jalan raya dengan kecepatan 60 km/jam.
· Satu unit sepeda motor menabrak pohon di depan rumah sakit itu.
· Satu eksemplar buku yang kulitnya bergambar penyanyi terkenal.
· Satu unit meja ditempatkan di sudut ruangan.
· Satu eksemplar map berwarna merah diserahkan kepada orang tua siswa.
· “Nak, bolehkah kau pinjamkan sebatang pena untuk temanmu?” tanya ibu guru.
· Satu unit rumah diterjang angin badai semalam.
Apa tujuan saya menulis contoh-contoh sederhana yang sering terdengar diucapkan atau terucapkan para pemakainya.
Kata satuan “buah” sangat sering dipakai. Pada pemakaian seperti ini, rasanya benda-benda yang disebutkan itu berbentuk buah. Sementara kenyataan tidak demikian. Mobil, sepeda motor, rumah, meja, buku, pena, atau benda lain lagi. Benda tentu ada bentuk atau sifatnya. Bentuk dan sifatnya itu sering dipakai untuk menyatakan satuannya bila diucapkan dengan diikuti jumlah tertentu.
Coba cermati contoh-contoh berikut ini.
· Sepuluh lempeng papan telah diangkut dengan mini truk itu.
· Lampu-lampu penerang jalan sebanyak 15 buah hancur diterpa angin semalam.
· Dua unit mobil tangki membawa air sebanyak 10.000 liter ke desa yang mengalami kekurangan air bersih.
· Kepala sekolah dasar itu menerima bantuan berupa 10 dos buku perpustakaan dan 10 gulung peta.
Pembaca sendiri akan menemukan dan mengurai sendiri cara menempatkan satuan pada benda bila disebutkan dalam jumlah tertentu.
Selamat belajar Bahasa Indonesia.
Hahaha... Saya pun terus belajar.
Amarasi Selatan, 5 Feb 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Trimakasih Pak... Jadi teringat Sepucuk surat
(Untuk Kakak Meynia. Kita telah sepakat, aku ini adik). Benar bahwa ada kata-kata satuan yang sering orang lupa tempatkan secara tepat. Orang selalu menggunakan kata "buah". Maka, saya coba urai sedikit... Salam pada Kaum Literat...
Terima kasih telah berbagi pak. Ilmu yang sangat penting tuk para penulis nih. Barakallah pak
Saya hanya jembatan penyeberangan untuk berbagi. Bila itu bermanfaat, tentulah menjadi pengetahuan bersama. Bila itu masih perlu diperdebatkan, itu artinya perlu belajar dan terus belajar. Terima kasih telah membacanya. Salam Kaum Literasi...
Hehehe...Yo wis pak Bon aku Ra mudeng... sukses selalu pak
Wah... I'm sorry. I can't understand what you wrote. May you translate it to me? Maaf. Saya tidak mengerti Bahasa Jawa atau Sunda. Bolehlah... yo wis artinya apa? mudeng artinya apa? Salam literasi, hai Kaum Literat... Saya dari Timor
Yo wis itu artinya ya sudah. Mudeng artinya paham. Salam Literasi. Barokalloh.