Aku Menunggu Saat Pulang
Aku Menunggu Saat Pulang
Deras tercurah Tumpah Menepis gerah Hujan datang Menghadang Aku tertunda Pulang
Dari balik pintu
Aku terdiam menunggu
Terlihat di depanku Anak lelaki berempat Membawa senapan Berpeluru kertas
Tar tar ter tor Mulut mereka komat-kamit Seperti menjampi-jampi Agar senapan mereka sakti
Tar tar ter tor
Sambil berlari Tetap menjampi Gelegar halilintar Tak didengar Mereka asyik Berbasah badan Menikmati hujan
Sesekali terdengar Tawa renyah Tak peduli hujan Semakin tertumpah
Bisa jadi Batuk atau pilek Mungkin menyerang
Mereka tetap saja riang
#duniamuduniabermain
Status FB,
28 Februari 2017 pukul 14:55
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
hehe erhujan ria sambil bermain memang asyik
seperti ingin kembali seperti mereka
seperti ingin kembali seperti mereka
Dan kita selalu Meski usia tak lagi muda
Dan kita selalu riang Meski usia tak lagi muda
Betul Bu
Hujan waktu dulu ya Buuu....
Kala hujan di pelosok desa
Puisi curahan hati nan riang menyapa dunia sekitar....siiiip
terima kasih Bu Puspa
He3. Jadi ingat masa kecil Bu
iya Bu Isminatun
Asyiiik bu romdonah
iya, masa anak2 memang mengasikkan
Kadang iri juga dengn keceriaan mrka y bu,rasa hati ingin flesback k msa dlu... ,
ungkapkan saja rasa dalam sebait puisi