Rofiqotul Khusna

Saya seorang guru TK di Kota bekasi, cita-cita saya menjadi guru TK yang bukan sekedar guru TK. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Festival Oyek

Festival Oyek

Di penghujung bulan Agustus ini diadakan festival oyek perdana di kampung saya, Dusun Cilombang, Desa Lumbir, Kabupaten Banyumas. Masyarakat begitu antusias mengikuti acara hari ini meskipun perjalanan ke lokasi sangat menantang memacu adrenalin. Naik turun gunung untuk sampai di lokasi festival.

Dalam festival oyek banyak hiburan yang di tampilkan, mulai dari kuda lumping, lengger banyumasan dan kentongan. Acara juga di hadiri oleh Bupati Banyumas Bapak Ahmad Husain sebagai bentuk apresiasi dan dukungan pemerintah terhadap kegiatan festival oyek.

Oyek sendiri adalah makanan yang sudah ada sejak jaman nenek moyang. Oyek yang terbuat dari budin (singkong) harus melalui proses panjang mulai dari perendaman singkong selama 3 hari sampai singkong menjadi lapuk, kemudian di tumbuk secara manual. Setelah di tumbuk proses selanjutnya adalah di goyang-goyang di atas tampah agar oyek berbentuk bulat kecil seperti kacang ijo. Biji oyek kemudian di jemur selama 3 jam sebelum di kukus. Setelah di kukus oyek melalui proses di irigi ( diayak) agar bentuknya semakin bagus dan terahir di jemur selama 2-3 hari sampai benar-benar kering. Oyek sendiri jika di simpan dalam wadah tertutup bisa bertahan sampai 3 tahun.

Oyek memiliki kandungan kalori yang sangat rendah, diyakini bisa mengurangi kadar gula bagi penderita diabetes jika mengganti nasi dengan oyek. Sekarang oyek mulai naik daun, banyak pengrajin oyek di kampung saya. Karena, oyek memiliki pasaran cukup bagus tidak hanya di dalam negeri tapi juga ke luar negeri. Oyek tidak lagi disebut makanan orang miskin karena dulu singkatan dari OYEK adalah orang yang ekonominya kurang. Tetapi, sekarang oyek makanan bagi mereka yang ingin tetap sehat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jadi terkenang oyek. Dikukus dan diberi kelapa parut. Syedapnyaaa!

11 Sep
Balas

dimakan pake sambel dan ikan asin. Syedeeep. Makasih sudah mampir bun

12 Sep

Budaya harus tetap lestari, mantap Bu

02 Sep
Balas

siaaap bapak.... terimakasih

12 Sep

Seperti apa ya? Jadi penasaran. Salam sehat dan sukses.

02 Sep
Balas

seperti tiwul bun... tapi lebih kenyal lagi. Salam sukses juga bunda...

12 Sep

Begitulah hkdup...semua yang dulu di anggap makanan orang miskin, justru sekarang jadi makanan langka yang dicari...seperti putaran roda dunia..kereen bunda...salam sukses..

02 Sep
Balas

Betul banget pak... smua akan kembali lagi ke jaman dulu ya

12 Sep

Terima kasih ilmunya tentang Oyek bu. Jadi tahu artinya. Salam kenal dan salam literasi. Sudah saya follow ya bu

01 Sep
Balas

terimakasih juga bu... saya sudah falback ya...

12 Sep

Pengin merasakan oyek Bun. Keren festival oyek melestarikan budaya. Sukses selalu Bunda.

11 Sep
Balas

Pengin merasakan oyek Bun. Keren festival oyek melestarikan budaya. Sukses selalu Bunda.

11 Sep
Balas

Banyak di jual on line bun... cukup 15 ribu perkilo. Terimakasih sudah mampir bunda... salam sukses juga

12 Sep

Ooh keren bu Rofikotul. Sudah berbagi, Oyek orang ekonominya kurang..hehe salam

31 Aug
Balas

Terimakasih bunda sudah mampir... salam literasi

01 Sep

Pengin tahu, Oyek seperti apa yaa... Seperti tiwul kah ? Terima kasih ulasannya , Bu. Salam sukses.

01 Sep
Balas

Iya bu... seperti tiwul. Mau saya kasih foto belum bisa soalnya. Terimakasih sdh mampir ibu....

01 Sep



search

New Post