“Apabila terjadi hari kiamat, tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya. Kejadian itu merendahkan satu golongan dan meninggikan golongan yang lain, apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan.”

Kalimat tersebut adalah terjemahan dari Surat Al Waqiah, ayat 1-6.

Jumat pagi sebelum memulai pelajaran, seluruh siswa beserta bapak ibu guru yang Muslim duduk lesehan beralaskan terpal di lapangan halaman sekolah untuk melaksanakan tadarus. Ada sedikit perbedaan dengan kegiatan tadarus pada Jumat sebelumnya, yang biasanya membaca surat Yasin. Selain itu, peserta tadarus juga membawa tambler berisi air putih yang akan didoakan setelah selesai tadarus.

Tadarus kali ini membaca Surat Al Waqiah, yaitu surat ke-56 dalam Al Quran, yang artinya Hari Kiamat, terdiri dari ayat 1-96. Tiba-tiba hati menjadi ciut, saat membaca terjemahan isi surat tersebut. Kandungan surat ini menakut-nakuti akan datangnya hari Kiamat, dan kepastian kedatangannya, serta kondisi orang-orang saat itu, juga keterangan balasan untuk setiap orang.

Selesai membacakan Surat Al Waqiah, Ustadz Nasrul (guru agama) yang memimpin tadarus mempersilakan kepada jamaah untuk mengangkat tambler yang dibawanya seraya membacakan doa. Kemudian jamaah dipersilakan untuk meminum air tersebut dalam hitungan ganjil. Ketika itu, semangat kembali bangkit, seakan ada energi yang mengalir bersama air minum yang masuk ke dalam tubuh.

Sobhanallah…

Jamaah Putra

Jamaah Putri