Rochadi Arif Purnawan

Lahir di Banyumas, 1965. Setamat SMA, melanjutkan kuliah di IKIP Jakarta. Pendidikan S2 di selesaikan di Universitas Indonesia, program studi Ilmu Biologi Medis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Singkatan Dan Akronim

Singkatan Dan Akronim

#tulisan ke-580

Singkatan dan akronim adalah dua hal yang sering ditemui dalam tatanan bahasa Indonesia. Kedua hal ini terlihat sama, namun sebenarnya memiliki makna yang berbeda. Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI), singkatan berarti hasil menyingkat/memendekkan huruf atau gabungan huruf. Secara sederhana, singkatan dapat dikatakan sebagai hasil dari kependekan atau ringkasan huruf maupun gabungan huruf yang dalam pelafalannya dibaca per huruf. Misal, Sekolah Menengah Atas yang jika disingkat menjadi SMA, Negara Kesatuan Republik Indonesia disingkat menjadi NKRI, halaman disingkat menjadi hlm.

Sedangkan akronim adalah kependekan dari gabungan huruf, suku kata, atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata wajar. Akronim sebagai semboyan lumrah dipakai oleh pemerintah kota dan desa untuk menyingkat moto hidup wilayah mereka. Misalnya, semboyan Kota ‘Beriman’ yang bermakna bersih, indah, dan aman. ‘Bersinar’ yang berarti bersih, sehat, indah, nyaman, aman dan rapi.

Cara penulisan singkatan menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), ada beberapa cara dan panduan penulisan singkatan yang tepat. Hal ini digolongkan berdasarkan penulisan untuk nama orang, jabatan, nama organisasi, ditulis dengan huruf kapital, dan diikuti tanda titik atau tidak.

1. Singkatan ditulis menggunakan huruf kapital diikuti dengan titik di setiap huruf singkatannya.

Contohnya sebagai berikut:

- A.H. Nasution = Abdul Haris Nasution

- H. Hamid = Haji Hamid

- W.R. Supratman = Wage Rudolf Supratman

- M.B.A. = Master of Business Administration

- S.Kom = Sarjana Komunikasi

- Sdr. = Saudara

2. Singkatan ditulis menggunakan huruf kapital tanpa disertai titik setelahnya.

Misalnya:

- UGM = Universitas Gajah Mada

- PBB = Perserikatan Bangsa-Bangsa

- PGRI = Persatuan Guru Republik Indonesia

- UUD = Undang Undang Dasar

- WHO = World Health Organization

- BPJS = Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial

3. Singkatan ditulis menggunakan tiga huruf kecil dan diikuti tanda titik.

Misalnya:

- dsb. = dan sebagainya

- dll. = dan lain-lain

- hlm. = halaman

- ybs. = yang bersangkutan

- yth. = yang terhormat

- ttd. = tertanda

- dkk. = dan kawan-kawan

4. Pemakaian singkatan untuk surat menyurat.

Contoh berikut:

- a.n. = atas nama

- d.a. = dengan alamat

- s.d. = sampai dengan

- u.b. = untuk beliau

5. Penulisan singkatan untuk lambang kimia dan satuan ukuran.

Seperti:

- Na = Natrium

- Mg = Magnesium

- cm = sentimeter

- mA = milliampere

- km = kilometer

- kg = kilogram

- Rp = Rupiah

Adapun cara menulis akronim yang benar menurut PUEBI adalah sebagai berikut.

1. Menulis akronim menggunakan huruf kapital tanpa tanda titik

Contohnya:

- BIG = Badan Informasi Geospasial

- BIN = Badan Intelijen Negara

- PASI = Persatuan Atletik Seluruh Indonesia

- LAN = Lembaga Administrasi Negara

- LIPI = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

- IDI = Ikatan Dokter Indonesia

2. Menulis akronim menggunakan huruf kapital di awal kata.

Misalnya:

- Bulog = Badan Urusan Logistik

- Suramadu = Surabaya-Madura

- Mabbim = Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia

- Sumut = Sumatera Utara

- Kowani = Kongres Wanita Indonesia

3. Menulis akronim dengan huruf kecil.

Contohnya sebagai berikut:

- pemilu = pemilihan umum

- puskesmas = pusat kesehatan masyarakat

- rudal = peluru kendali

- tilang = bukti pelanggaran

- iptek = ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kadang kita sering menjumpai singkatan yang tidak lazim dan menyimpang dari PUEBI, terutama dalam berkomunikasi di media sosial, seperti yang dilakukan kasubag TU di sekolah kami. Dia sering membuat singkatan yang tidak lazim, sehingga sering memancing orang lain tertawa.

Suatu saat dia mengingatkan kepada bapak dan ibu guru agar memakai baju KORPRI, melalui grup WhatsApp seperti ini:

“bpk ibu guru, jang lupa besok pki korpri”

Pada kesempatan lain dia juga pernah mengirim pesan melalui WhatsApp kepada caraka yang piket, dengan kalimat seperti ini:

“tol pintu gerbang dibuka”

Hehe…. Maksudnya meminta tolong agar caraka yang bertugas piket membuka pintu gerbang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makasih ilmunya, Pak. Dunia chat mmg py singkatan sndr2 hihi....

31 Jan
Balas

Tks Bu Erna

31 Jan

Luar biasa pak. Inspiratif

31 Jan
Balas

Tks Pak Trianto

31 Jan

Mantap dan keren ulasannya.Terima kasih sudah berbagi ilmu. Salam sukses.

31 Jan
Balas

Tks Bu Siti Aisyah

31 Jan

Keren ulasannya Pak Arif, terima kasih sudsh berbagi, salam sukses selalu

30 Jan
Balas

Tks Pak Purcahyono

31 Jan

Keren ulasannya. Informatif.. sukses selalu Pak.

30 Jan
Balas

Tks Bu Nanik

31 Jan

Saya terbantu dengan tulisan ini. Terimakasih pak. semoga baokah..

31 Jan
Balas

Tks Pak Roni

31 Jan



search

New Post