Rochadi Arif Purnawan

Lahir di Banyumas, 1965. Setamat SMA, melanjutkan kuliah di IKIP Jakarta. Pendidikan S2 di selesaikan di Universitas Indonesia, program studi Ilmu Biologi Medis...

Selengkapnya
Navigasi Web
ODGJ

ODGJ

Mungkin diantara pembaca sering menyaksikan channel YouTube dengan berbagai konten yang menarik. Tidak jarang konten yang dibuat oleh para kreator youtuber mengandung pendidikan dan motivasi. Namun, tidak jarang pula konten you tube yang tendensius. Apalagi kalau sudah menyangkut politik, sehingga sering memancing perdebatan warganet. Dalam era demokrasi, kita memang memiliki kebebasan berbicara untuk menyampaikan pendapat atau opini.

Tapi yang sangat disayangkan adalah, kita sering terjebak emosi dan melontarkan ucapan-ucapan yang tidak etis, bahkan cenderung kasar. Dalam sebuah konten, saya membaca komentar warganet. “Orang yang mendukung si A, berarti otaknya tidak waras.” Tulisnya.

Bukankah setiap orang bebas mempunyai pilihan dan pandangan polotik yang berbeda. Masa, hanya karena berbeda pilihan kemudian dikatakan ngga waras. Kemarin saya juga melihat ada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di pinggir jalan, ngoceh sendiri. Beberapa orang yang lewat dikatainya “gila”. Kemudian saya berpikir, jangan-jangan orang yang menganggap orang lain otaknya tidak waras, adalah ODGJ.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Anehnya munculnya era sekarang.. Apalagi yang suka menyerang, jujur saja, mereka yang cenderung dekat dengan "penguasa".. Akhirnya terpola di dalam masyarakat. Mereka tidak peduli benar atau tidak, sekarang muncul lagi istilah Pribumi dan tidak peribumi, lah sebelumnya di DKI ada tuh yang jelas bukan pribumi, omongannya nyakitin hati orang, biar dikira tegas gitu,, mereka dukung tuh habis2an.. hehe.. Maap keceplosan pak.. Semoga kedepan nggak ada lagi kejadian seperti ini.. Konon kabarnya, ini mirip dengan era 65 dulu..

15 Jun
Balas

Betul sekali Pak Burhani...

15 Jun

Ah, betul itu ahaha.... Ulasan yang kritis dan menggelitik

15 Jun
Balas

Hehe.... tks Bu Erna

15 Jun

Kadang kritik yang baik langsung di anggap cari kesalahan padahal yang tersembunyi di hati sesungguhnya Allah Maha Mengetahui ya Pak

15 Jun
Balas

Betul Bu

15 Jun

Hahaha...btl p. ODGJ sllu merasa bhw dia lah org yg waras. Ternyata...bgtlah warga net.

14 Jun
Balas

Iya ya Bu... hehe

15 Jun

Ha ha ha ....Pak Arif...bisa aja ...

14 Jun
Balas

Hehe...

15 Jun

Itulah teknologi, Bapak. Yang tidak bijak akan berlaku tanpa pertimbangan... Salam bahagia.

15 Jun
Balas

Tks Bu Cicik

15 Jun

Mantap surantap Pak, dulu waktu zaman orba kita diarahkan untuk ke satu golongan tertentu. Orang yang tak suka pemerintah langsung melabel kita asn dengan orang tak waras.

14 Jun
Balas

Hehe... ya Bu

15 Jun

Pentigraf ok. Pas kena sasaran tembak

15 Jun
Balas

Tks Pak

15 Jun

Betul Pak. Makin hari makin bikin panas komentar di medsos hanya karena beda pilihan. Sukses selalu Pak Rochadi.

14 Jun
Balas

Tks Bu

15 Jun



search

New Post