#tulisan ke-838

Seekor Gajah baru saja selesai membersihkan badannya di sungai, lalu naik ke daratan menuju tempat peristirahatannya. Saat hendak melewati sebuah jembatan, dia berpapasan dengan seekor Babi Hutan yang badannya penuh dengan lumpur. Karena ngga mau badannya yang sudah bersih kecipratan lumpur dari tubuh si Babi Hutan, maka si Gajah memilih minggir dan memberi kesempatan kepada Babi Hutan untuk lewat lebih dahulu. Ternyata kejadian ini dimaknai lain oleh si Babi Hutan, dia menjadi besar kepala, dan menceritakan kejadian itu kepada hewan lain bahwa si Gajah takut kepada dirinya.

Tetntu saja berita ini membuat hewan lain merasa heran, kemudian bertanya kepada si gajah.

“Hai Gajah, benarkah kamu takut pada si Babi Hutan, sehingga engkau memilih minggir saat berpapasan dengannya?” tanya hewan lain.

“Bukan takut. Kalau mau, saya gulung dengan belalai dan saya banting, lalu saya injak dengan kakiku pasti dia mati. Tapi badan dan kaki saya akan kotor kembali, sementara saya baru selesai membersihkan badanku.” Sahut si Gajah tanpa emosi.

Pesan moral yang dapat kita ambil dari cerita tersebut adalah, tidak semua masalah harus diselesaikan dengan kekuatan atau kekuasaan yang kita miliki. Ada kalanya kita menghindar agar tidak ikut ternoda oleh lumuran dosa orang lain. Sikap rendah hati dan tidak terpancing oleh rumor yang berkembang adalah sifat mulia yang harus kita junjung tinggi.