Rochadi Arif Purnawan

Lahir di Banyumas, 1965. Setamat SMA, melanjutkan kuliah di IKIP Jakarta. Pendidikan S2 di selesaikan di Universitas Indonesia, program studi Ilmu Biologi Medis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Istri Solehah

Istri Solehah

#tagur2021-436

#tagur2022-252

Artikel ini penulis kutip dari tauziah Ustadz Abu Fairuz Ahmad, yang berjuduk “Kisah seorang istri yang bisa membuat suaminya tergila-gila padanya."

Diceritakan, seorang Ayah bercerita pada anak perempuannya, tentang seorang wanita tua yang diwawancarai oleh seorang presenter dalam sebuah acara tentang rahasia kebahagiaannya yang tak pernah putus.

Menurut wanita tua itu, kebahagiaan yang didapat dalam rumah tangga bukan karena ia pintar memasak, bukan karena ia cantik, bukan karena ia bisa melahirkan banyak anak, atau laninnya.

“Sesungguhnya rahasia kabahagiaan suami istri, ada di tangan sang istri. Seorang istri mampu menjadikan rumahnya laksana surga, juga mampu menjadikannya neraka” Ujar wanita itu.

Kebahagian dalam rumah tangga, bukan dikarenakan banyaknya harta, sebab banyak istri kaya raya namun ia rusak karenanya, lalu sang suami meninggalkannya. Bukan pula karena anak-anak, karena kenyataannya banyak istri yang mampu melahirkan banyak anak, namun sang suami tak mencintainya dan mungkin menceraikannya. Banyak pula istri yang pintar memasak, namun begitu perilaku buruk sang suami sering membuatnya mengeluh.

“Lantas apa rahasia nya?” tanya presenter.

“Saat suamiku marah dan meledak-ledak, segera aku diam dengan rasa hormat padanya. Aku tundukkan kepalaku dengan penuh rasa maaf. Tapi tidak diam yang disertai pandangan mengejek, sebab seorang lelaki sangat cerdas untuk memahami itu.”

Jawab wanita tua itu.

“Kenapa Anda tidak keluar dari kamar saja?” tukas presenter.

“Jangan Anda lalukan itu. Sebab suamimu akan menyangka bahwa Anda lari dan tak sudi mendengarkannya. Anda harus diam dan menerima segala yang diucapkannya hingga ia tenang.” Lalu wanita itu melanjutkan ucapannya.

“Setelah ia tenang, aku tanyakan padanya, apakah sudah selesai? Selanjutnya aku keluar.” Ujarnya. Menurutnya suaminya pasti lelah dan butuh istirahat setelah melepas ledakan amarahnya.

“Apa yang Anda lakukan? Apakah Anda menghindar darinya dan tidak berbicara dengannya selama sepekan atau lebih?” tanya presenter penasaran.

“Anda jangan lakukan itu, sebab kebiasaan buruk itu senjata yang bisa menjadi bumerang buat Anda.” Ujar wanita itu, menasehati sang presenter.

“Setelah marah, biasanya seorang suami akan menyesal dan meminta maaf. Oleh karena itu, menghindar darinya akan membuat suami kembali marah, bahkan mungkin akan jauh lebih murka dari sebelumnya.” lanjut wanita itu.

“Lalu apa yang Anda lakukan?” tanya sang presenter terus mengejar.

“Selang dua jam atau lebih, aku bawakan untuknya segelas jus buah atau secangkir kopi, dan kupersilakan untuk meminumnya. Selanjutnya aku ajak ngobrol, seperti tak pernah terjadi sesuatu sebelumnya.” kata wanita.

“Apakah Anda marah padanya?” tanya presenter dengan muka takjub.

“Tidak. Di saat itulah suamiku mulai meminta maaf padaku dan ia berkata dengan suara yang lembut.” ujarnya

“Anda mempercayainya?” ujar sang presenter meyakinkan.

“Ya pasti. Sebab aku percaya dengan diriku dan aku bukan orang bodoh. Apakah Anda ingin aku mempercayainya saat ia marah, tapi tidak mempercayainya saat ia tenang?” ujar wanita itu balik bertanya.

“Lalu bagaimana dengan harga diri Anda?” potong sang presenter.

“Harga diriku ada pada ridha suamiku dan pada tentramnya hubungan kami. Sebab sejatinya antara suami istri sudah tak ada lagi yang namanya harga diri. Harga diri apa lagi yang anda pertahankan. Sementara di hadapan suami Anda, Anda telah lepaskan semua pakaian Anda.” Ujar wanita itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, luar biasa. Istri yang benar2 untuk dunia akhirat. Makasih ilmunya, Pak.

11 Sep
Balas

Semoga bgt Bu Erna

12 Sep

Keren menewen mas.Semoga istri kita juga termasuk golongan istri saleha. Salam sehat dan sukses selalu. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan.

09 Sep
Balas

Tks Pak Sri

09 Sep

Luar biasa ppak Rochadi penuh inspirasi dan mencerahkan

09 Sep
Balas

Tks Pak Trianto

10 Sep

Masya Allah, penuh pencerahan

10 Sep
Balas

Tks Bu Nanih

10 Sep

Terima kasih ulasannya Pak.Sangat menginspirasi

09 Sep
Balas

Tks Bu Chalidah

10 Sep

Trimakasih nasehatnya, semoga saya lebih sabar menghadapi. Salam sehat dan sukses selalu.

09 Sep
Balas

Aamiin, tks kunjungannya bU Rina

09 Sep

Pak Rochadi yang mahir mengolah kata beraneka tema. Menawan. Mantap.

09 Sep
Balas

Tks Bu Sri Siti Rasida

09 Sep

Ulasan keren p Rochadi

09 Sep
Balas

Tks Bu Siska

09 Sep

Mantap, Bapak. Salam sukses selalu.

09 Sep
Balas

Aamiin, tks Bu Cicik

09 Sep

Bagaimana kalau suami yang salah dan dia malah marah-marah untuk menutupi rasa salahnya ... mestinya istri tetap senyum?Hmm..mungkin saya aliran feminis. Salam sukses selalu buat Pak Arif

09 Sep
Balas

Hehe... memang berat ya Bu.

10 Sep

Ulasan yang sangat bermanfaat Pak Rochadi, salam sehat dan sukses selalu.

09 Sep
Balas

Tks Bu Liber Mart

09 Sep

Ulasan yang luar biasa. Keren sekali pak Rochadi. Salam sehat dan sukses

09 Sep
Balas

Tks Pak Sudiwanto

09 Sep

Keren ulasannya. Tapi kalau para feminis mungkin beda pendapatnya. Semoga sehat dan sukses selalu Pak.

09 Sep
Balas

Bisa jadi begitu Bu Nanik. Tks

09 Sep



search

New Post