Berbeda Nasib-24
Sebelum berangkat ke rumah sakit bersalin, Wawan sudah terlebih dahulu menghubungi dokter Wisnu, yaitu dokter yang salama ini memeriksa kesehatan kandungan istrinya. Dokter Wsnu pulalah yang nanti akan membantu proses persalinan sang istri.
“Baik Pak, nanti saya hubungi pihak rumah sakit dulu supaya dipersiapkan kamar persalinannya.” Jawab Dokter Wismnu, ketika Wawan memberi tahu perihal persalinan istrinya.
“Terima kasih Dok.” Kata Wawan.
Wawan menuntun istrinya masuk ke dalam mobil, kemudian perlahan mobil berjalan menyusuri jalanan Ibu Kota yang mulai lengang, sehingga perjalanan cukup lancar. Tepat pukul 22.00 WIB, mereka sudah sampai di rumah sakit. Wawan menurunkan istrinya di loby rumah sakit, kemudian memarkir mobilnya. Ketika kembali ke loby, istrinya sudah duduk di atas kursi roda yang disiapkan oleh petugas, lalu mendorongnya menuju ruang persalinan. Di sana, Dokter Wisnu sudah menunggu dan siap membantu persalinan.
Istri Wawan langsung dibaringkan di atas dipan dan diberi suntikan untuk mempercepat kontraksi rahim. Benar juga, tidak sampai dua jam istri Wawan mulai merasakan mules yang luar biasa. Dokter Wisnu dan seorang perawat yang membantu proses persalinan mulai bekerja.
“Pak Wawan mau menunggu di luar, atau menemani di dalam?” tanya dokter Wisnu.
“Saya akan menemani di dalam Dok.” Jawab Wawan.
Wawan ingin menyaksikan proses persalinan istrinya agar dapat merasakan bagaimana beratnya perjuangan seorang ibu saat melahirkan anaknya. Wawan menggenggam telapak tangan istrinya untuk memberi semangat dan kekuatan kepada sang istri.
“Semangat Mi, …” kata Wawan
“Tarik nafas panjang, … hembuskan. Ya, ulangi…” kata Dokte Wisnu
Setelah beberapa tarikan nafas, kontraksi rahim semakin kuat, istri Wawan mulai mengejan dengan mencurahkan seluruh energinya. Telapak tangannya semakin kuat menggenggam tangan suaminya.
“Ya, terus, dorong Bu.” Ucap Dokter Wisnu
Dalam hitungan detik, kepala sang bayi sudah keluar, tangan Dokter Wisnu langsung menggapai pundak sang bayi dan menariknya keluar. Pada saat itu, istri Wawan menghembuskan nafas panjang, seakan melepas beban yang teramat berat. Pukul 00.10, keluarga Wawan bertambah satu orang, dengan kehadiran sang Bidadari cantik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Saya jadi ikut mules ahaha..... Bahagianya mereka. Sukses selalu, Pak
Hehe....
Sosok yang terpenting dalam hidup...sehat dan sukses selalu pak
Tks bu Oria
teringat kenangan saat anak-anak lahir di rumah sakit ditolong oleh dokter Darsono yang kini sudah almarhum.Salam sehat dan sukses selalu mas.
masa2 yg membahagiakan ya Pak.
Kenangan yang tak terlupakan
Iya Bu
Warga baru yang jadi idola keluarga
Betul Bu
Duhh...bahagianya p Wawan sklga
Ya Bu Siska
Jadi ingat dulu...hehe... Lanjut, Bapak. Salam sukses.
Hehe...ingat waktu masih produktif ya Bu
Jadi teringat perjuangan melahirkan waktu dulu. Cerita yang sarat perjuangan. Salam sukses selalu buat Pak Arif.
Tks Bu Musdawati
Alhamdulillah. Buah hati yang lama dinanti telah hadir. Sukses selalu Pak Rochadi.
Aamiin, tks Bu Nanik
Ya ibu memang luar biasa ..
Betul pak
Betul pak
Semua terasa mudah bila ada ibu