Ngalah dan Ngalih
Ngalah dan Ngalih
Oleh: Ruby
Dua kata kerja dalam bahasa Jawa ini ternyata hanya beda vokal a dan i di bagian akhirnya. Sekilas akan tampak seperti kata ulang berubah bunyi jika keduanya ditulis beriringan tanpa kata hubung. Padahal, sebenarnya masing-masing kata itu punya arti yang berbeda.
Ketika membaca kata penuh petuah tersebut, saya jadi terngiang nasihat seseorang yang dulu pernah menjadi pelatih dalam kegiatan ekstrakurikuler pencak silat di kala masih kuliah. Sikap ngalah (mengalah) dan ngalih (berpindah atau beralih), yang disampaikannya memang perlu dimiliki oleh setiap peserta latihan.
Ngalah bukan berarti kalah dan ngalih bukan berarti menjauh untuk selamanya. Lebih lanjut, sikap ngalah itu ternyata ada korelasinya juga dengan sikap luhur. Oleh karena itu, tidak perlu heran jika kita menemukan ukara (kalimat) wani ngalah luhur wekasane pada salah satu larik tembang macapat. Kalimat tersebut mengandung maksud, jika seseorang berani mengalah maka akan luhur pada akhirnya.
Dalam sebuah jalinan, baik itu persahabatan ataupun persaudaraan tentunya tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan-perbedaan. Itu sebabnya, sikap ngalah dan ngalih terasa menjadi perlu untuk sesekali dilakukan. Tentu saja dengan harapan agar dalam jalinan tersebut tidak sampai terjadi suatu pertengkaran atau perselisihan yang tidak berkesudahan.
Beda pendapat, beda pikiran, dan beda haluan merupakan hal yang lumrah. Bahkan, mungkin sering pula terjadi. Nah, kalau sudah demikian, kadang-kadang ada kalanya pihak yang suka bersikukuh untuk memegang teguh argumentasinya sendiri, ia tidak ingin terbantahkan. Selaku teman atau saudara, ketika menghadapi hal yang seperti itu tentunya sesekali perlu berani untuk ngalah (mengalah) agar komunikasi dan relasi tetap berjalan dengan lancar.
Ketika sikap ngalah ditampakkan, tidak mustahil akan beriring pula sebuah harapan akan tetap terjaga sebuah jalinan. Dalam hal ini, mestinya pihak yang diikuti gagasan dan haluannya akan merasa puas. Namun, tidak sepantasnya jika berawal dari rasa puas lantas muncul sikap seenak hati memaksakan kehendak pada yang lain. Begitu pun dengan sikap tinggi hati hendaknya tidak serta merta muncul membersamai kegirangannya.
Manakala sikap ngalah sudah dilakukan tetapi tetap tidak berdampak positif pada hubungan persahabatan atau persaudaraan, maka selaku pencinta bela diri tidak dianjurkan ketika kemudian gegabah meluapkan ketidaksukaannya dengan terus mengajak berlaga. Masih ada sikap ngalih (beralih) yang dapat menjembatani agar tidak sampai terjadi suatu perdebatan yang memicu pada tindak perkelahian. Ngalah dulu baru ngalih. Itulah yang masih tetap terngiang di telingaku.
Ngalih yang dimaksud bertujuan untuk menghindari semakin runcingnya sebuah perdebatan atau permasalahan. Ngalih dapat diartikan dengan lisan maupun tindakan. Namun, ngalih yang dilakukan tidak berlanjut sampai memutus begitu saja sebuah pertalian. Ketika perdebatan tak kunjung menemui kesepakatan, maka ngalah dan ngalih demi kebaikan, menjadi sikap bijak yang pantas untuk dilakukan.
Sikap ngalah dan ngalih jika diterapkan sesuai dengan situasinya memang dapat mencirikan kerendahan hati seseorang. Meski demikian, sikap mempertahankan sebuah kebenaran juga tidak boleh diabaikan.
sumber referensi: kompas.id (11-03-2020)
#petuahdiri
Bilik Senyap, 29-01-2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dapat kata sebanyak itu mborong di mana Bunda...pantes..pasar Kendal habis...
Bertambah lagi perbendaharaan kataku. Terimakasih tulisan yg bermanfaat. Salam literasi
Barakallah, terimakasih sudah berkenan berbagi ilmu persilatan yang sangat bermanfaat. Salam sehat dan bahagia bersama kekuarga tercinta
wah penuh nasehat, keren... salam sehat selalu