Rizkha N. Latifah

Pebelajar, tertarik pada hal penuh kebermanfaatan (seperti menulis di gurusiana ini :) ) ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Di Dua Arah Persimpangan hari ke 1 tantangangurusiana

Kamu terduduk menunduk menantinya

Menghitung setiap jejak di hadapan

Di sepanjang kenangan kamu membayang

Sedang Nyonya yang tersayang belum datang

Hai,

Kamu yang lelah 'tuk bilang sudah

Melakukan penantian telaten penuh juang

Di setiap hadapan ada sapa mendekat

Geseran roda empat milik rakyat

Kamu melewatkan begitu saja

Kesetiaan dengan penantian suka bersahaja

Kamu tetap tegak terduduk di antaranya

Antara dua arah persimpangan

Di bawah tenda biru kamu menanti

Sesaat kamu tersenyum sedang Nyonya tiba

Kamu lupa bahwa pusara kemarin masih basah

Sirat sapa pelan mengugah kalbumu

Nyonya telah pulang tanpa hadirmu

Kamu di setiap hari pertama dan keenam menanti

Hanya bayang dan kenang tertaut di persimpangan

Bukan karena berbeda arah

Hanya karena kamu dan takdirnya berjeda 

Hingga penantian abadi sehadapan berjumpa

 

Desa Mungil, 8 Mei 2020

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren puisinya, Mba. Pemilihan diksinya passs banget. Saya suka... Salam kenal dan Salam literasi.

08 May
Balas

Bagus. Top markotop

08 May
Balas



search

New Post