Delapan belas Desember dua tahun yang lalu, masih menyandang status sebagai mahasiswa, hari yang membahagiakan karena beban yang dipikul sudah berkurang. Sebelumnya hampir sebulan penuh kami bergadang merampungkan karya tulis yang harus direvisi berkali-kali, membuat kami bergotong royong bahu membahu menyelesaikan tugas akhir.

Alhamdulillah, keberkahan tersendiri bagiku karena tergabung dengan teman yang masih sangat muda terpaut umur juga lumayan jauh. Semangat mereka yang aku suka selalu bergerak tanpa lelah. Mungkin karena itu pulalah membuat studi kami bisa selesai bareng.

Lelah tak terkira saat menyelesaikan tugas akhir karena harus berpacu dengan waktu, yang waktu itu bertepatan dengan bulan ramadahan. Jika bulan depan tidak maju yudisium maka bakalan merogoh kocek yang lumayan, uang semester, transfortasi dan tentu waktu. Dengan bismillah bahu membahu akhirnya semua bisa terlewati dan tepat waktu.

Dan yang lebih membahagiakan lagi, wisudanya berbarengan dengan banyak rekan satu madrasah, waktu itu mereka memilih kuliah karena memang ada biaya dari pemerintah. Sementara aku, karena tidak ada beasiswa memilih ikutan juga mengambil studi lanjutan dengan tujuan memeperluas wawasan. Alhamdulillah, kurang lebih empat semester terlewati dengan baik. Ya delapan belas Desember kami gladi resik demi kelancaran prosesi wisuda esok harinya.

Delapan belas Desember 2018, hari penuh senyum tawa canda gurau yang tak terlupa.

*Pateh Kota, 18 Desember 2020