Berondong
Assalamu’alaikum wr.wb
Apa kabar Gurusainer tercinta ?, semoga sehat dan sukses selalu. Kali ini aku ingin bercerita mengenai berondong. Berondong atau bertih jagung merupakan sebuah penganan yang berasal dari biji serelia yang dipanaskan sampai meletup, mengembang dan mekar. Berondong umumnya dari biji jagung yang populer sebagai popcorn.(Wikipedia )
Berondong salah satu pilihan camilan yang paling asyik dikala santai apalagi pas nonton film dibioskop bersama para kesayangan pula. Sekarang banyak tersedia berbagai pilihan rasa bisa karamel, mentega, keju, cokelat juga tersedia rasa pedas manis. Selain biji jagung, berondong bisa juga dibuat dengan serelia lain seperti biji bayam dan padi (nasi Kering). Yang dikenal dengan jipang. Rasanya legit dan renyah.
Akan tetapi, dilain cerita berondong juga memiliki konotasi yang lain. Seperti obrolan tetangga kompleks perumahanku pagi tadi ketika beli sayur. Mereka membahas acara walimahan bu Erni yang sudah dua kali menjanda dan sekarang akan menikah dengan supir pribadinya yang baru tiga bulan bekerja dengannya. Kabarnya calon suaminya tersebut baru berusia 25 tahun. Sementara bu Erni sudah berkepala empat. Tentu saja kabar ini sempat menjadi trending topik dikalangan ibu-ibu arisan dan pengajian kabarnya wajah sang berondong mirip opa-opa drakor. Apa iya ya… ?
Aku tak mau kalah, ingin rasanya menikmati berondong. Eits tapi berondong yang dimaksud dengan Wikipedia ya. Bersama anakku kami membeli beberapa ons biji jagung pada sebuah minimarket yang peruntukkannya memang untuk popcorn alias berondong. Jadilah hari ini kami sekeluarga menikmati berondong manis dan gurih. Manisnya dari gula putih yang kujadikan karamel dan gurihnya dari margarin.
Pada kesempatan pertama mengolahnya mengikuti tutorial disebuha akun medsoa. He..he. tampilan oke coklat mengkilat, pas dirasa astagfirullah pahit sangat. Karamelnya kelamaan dieksekusi makanya gosong. Jadilah rezekinya ikan lele samping rumah. Dibuang sayang, dinikmati gak kuat pahitnya, akhirnya kutabur dikolam ikan patin dan lele samping rumah.. wah mereka sangat suka dalam sekejap ludes. Akupun buru-buru pergi meninggalkan kolam, melihat kejadian tersebut suamiku bertanya “kenapa yang ?”, “Takut ditanyai sama para ikan filemnya mana”, hi..hi.. jawabku sekenanya, kulihat suamiku mengembangan bibirnya tersenyum geli.
Yes.. akhirnya aku bisa balas dia. Kemarin waktu kukasih makan ikan dengan cacahan daun pepaya dia nyeletuk emang ikannya orang sunda kok dikasih lalapan ?, hihi.. aku tertawa geli aza. Padahalkan daun pepaya bagus untuk sterilisasi air kolam. Sekaligus obat bagi para ikan yang terinfeksi bakteri. Kabarnya juga bisa menghilangkan kanibalisme pada ikan lele. Maaf sahabat sebelum ceritanya kemana-mana kita akhiri saja ya. Intinya siang ini walaupun tidak sambil nonton film, berondong tetap ludes. Semoga bermanfaat.
*Pateh Kota, 1 November 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Berondong enak, Bu. Yang nggak enak gerandong, hehehe... Keren artikelnya...
Ini cemilan favorit yang selalu ketagihan, tak terasa sudah habis dan tertampung di perut bunda sayang.maaf baru berkunjung
Dari brondong makanan ke bronies brondong manisnya tetangga yg ingin menikah dg sopirnya terus kembali lagi ke brondong jagung ludes dimakan. Sayang saya tidak dibagi brondong jagungnya. Sukses selalu bunda Ritaa.
mantap, keren, sukses selalu bu rita
Keren bunda Rita, sukses selalu
Saya jual brondong dengan varian rasa balado dan jagung bakar.Bunda maunya rasa apa?Ntar di kirim....hehe