Tantangan menulis gurusiana hari ke 17

Hari terjadi lagi pertengkaran itu. Hari demi hari yang dilalaui semakin risih dengan pertikaian pendapat dan pertengkaran pertengkaran yang akhirnya sangat menyakiti perasaan putri. Hanya hal - hal kecil bisa jadi perselisihan, rasanya bagi putri pernikahannya sudah seperti neraka.

Semula perkawinan putri dengan rangga baik baik saja. Tak ada masalah selalu bahagia. Sampai putri melahirkan anak ketiganya. Apapun masalah selalu bisa dipecahkan dengan baik tanpa ada pertengkaran ataupun perselisihan yang akhir rangga akan mengalah dan berbalik minta maaf kepada putri.

Namun entah sudah berapa lama putri tak ingat lagi.sekarang rangga mudah tersinggung dan setiap ada masalah rangga selalu menyebut apa putri ingin mengakhiri pernikahan mreka, padahal putri tidak pernah berpikiran seperti yang dipikirkan rangga.

Akhir-akhir ini rangga sangat sensitif entah apa penyebabnya putri tidak tahu yang jelas rangga sekarang terlalu mendikte putri. Begini salah, begitu salah . Rasanya bagi putri apapun yang diinginkannya selalu dapat komentar tak enak dari rangga.

Putri mulai merasakan bahwa rangga berubah. Dan tidak lagi seperti dulu yang selalu bersikap manis dan bisa diajak kompromi. Sekarang rangga mudah marah sehingga putri yang dulunya penurut dan patuh pada suami sekarang jadi pembantah dan selalu berdebat yang akhirnya nanti karena capek putri diam Saja sampai berhari-hari. Putri yang semula ingin meraih sorga dengan damai tapi sekarang rasanya sorga itu semakin menjauh meninggalkan putei. Ingin putri mengalah setiap ada perdebatan tetapi hati putri selalu terasa perih karena rangga akan semakin banyak bicara dan suaranya semakin tinggi.

Akhirnya hanya kepada yang maha kuasa putri berdo'a semoga rangga kembali lagi seperti dulu baik penyayang dan putri dapat meraih surganya bersama rangga sampai akhir hayatnya

Simpuruik 02 Mei 2020