Rinai Fajar
Gelap terusik petikan hujan
Memaksa mengakhiri lelap
Menutup skenario sesuka hati
Meski netra masih enggan bertatap
//
Pikiran acuh
Menggelar tabir dunia luar
Menenggelamkan diri dalam ketenangan
Mengurai kembali skenario
//
Petikan semakin nyaring merasuki udara
Memaksa menyusuri bumi
Seolah menjelaskan
Masih terlalu dini merangkai puing kenangan
//
Biarkan cahaya redup menuntun
Memenuhi seruan menuju kemenangan
Menghamba pada pemilik hati
Berharap catatan hitam berguguran
//
Meraih yang terbaik dari dunia dan seisinya
Suara lirih menggema memenuhi langit
Harap yang terus digarap semoga dapat dituai dengan indah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillaah, keren puisinya, sehat dan sukses selalu bu Risnawati
Rinai menyambut fajar