Rahasia Allah Tiada yang Tahu
Umur Memang Rahasia Allah
Masih terngiang di telingaku
Renyah candanya mengisi kalbu
Tertawa girang ketika itu
Becanda ria aduhai seru
Maklumlah lama tidak bertemu
*
Rindu di hati terobati
Kisah masa lalu terukir kembali
Ketika kami tinggal bersama
Masa Kecil Yang Bahagia
Bersama kedua orang tua
*
Sembilan belas hari telah berlalu
Kenangan itu masih baru
Kini berubah jadi pilu
Rahasia Allah tiada yang tahu
Manusia hanya sebagai pelaku
Skenario Allah tak pernah keliru
*
Delapan hari yang silam
Tercipta kenangan kelam
Engkau pergi dengan senyum
Tinggalkan kami dengan tangis dikulum
*
Ini hari yang ke delapan
Engkau tinggal di kuburan
Menghadap Ilahi memenuhi panggilan
Tingkan kami dengan tangis ditahan

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi keren
Mantap bu ris.
Aamiin, Terima Kasih semua, Sehat selalu ya
Rahasia Allah tiada yang tahu,mantap puisinya,sehat selalu,salam literasi
Skenario Allah tak pernah keliru njih Bun. MasyaAlloh, mari senantiasa bertawakkal.