Menjadi Kepala Sekolah 3 Bulan ( Tagur hari ke-19)
Menjadi Kepala Sekolah 3 Bulan
Dia seorang guru seni yang kreatif dan inovatif.Tulisan ilmiahnya banyak di muat di Jurnal ternama. Mulai dari tingkat Kota, provinsi dan Nasional. Prestasinya tidak diragukan lagi.Namanya saja Pemenang Seleksi Guru Berprestasi
Riana Prima Gustiva namanya. Tapi tak disangka tak dinaya, Dia hanya menjadi kepala srkolah 3 bulan saja. Mengapa?. Mari simak kisahnya di sini:
"Pos!, Pos!, terdengar seruan kurir Pos Indonesia. Bu Riana berlari, bergegas menghampiri Pak Pos. Sudah lama ia tidak mendapat surat ataupun sejenisnya via pos.
"Oh surat kilat khusus, bertuliskan ' Resmi' surat apa ya?, pikirnya sambil membuka amplop dengan hati- hati. Ternyata isinya adalah undangan mengikuti seleksi Calon Kepala Sekolah.
" Waduh, dua hari lagi?" serunya sambil memeloti tanggal lelaksanaan seleksi bergengsi tersebut. Terbayang olehnya betapa banyak persiapan yang mesti dilakukannya. Seperti kebiasaannya yang perfec, dia tak ingin membuat malu instansi tempat ia mengabdi kini.
Diikutinya setiap tahapan seleksi dengan sebaik-baiknya. Sampailah pada tahap pengumuman hasil. "Alhamdulillah, tidak terlalu memalukan hasilnya, 10 besar sudah cukup.
Kembali Bu Riana, menjalankan aktivitasnya, mengajar dan menginspirasi peserta didiknya. Waktu berlalu. Hari berganti. Ketika suatu sore sedang menyapu, tetiba terdengar lagi suara yang sama, orangnyapun masih belum.berubah.Pak Pos kembali mengantar surat.Kali ini adalah surat yang lebih mengagetkan berupa SK pengangkatan menjadi Kepala Sekolah di "SMA Harapan"
"MasyaAllah" benarkah ini? Mulai tanggal 2 Mei 2017? Lima hari lagi, aku akan pindah ke SMA Harapan, bukan sebagai seorang guru , tapi menjadi Kepala Sekolah? Pikirnya heran. Walau rasa gamang menyelimutinya, bu Riana tetap menaiki motornya melaju menuju sekolah baru tempatnya kini mendapatkan amanah.
Seperti kebiasaannya waktu menjadi guru, dia lakukan tugas- tugasnya dengan gerak cepat ( GC).Mulai dari memimpin rapat, menjadi pembina upacara sampai pada pemimpin tim akreditasi sekolah yang sebentar lagi akan jatuh tempo.
Dua bulan setengah telah berlalu, tibalah waktu yang mendebarkan baru, penilaian akreditasi SMA Harapan. Bu Riana kini lebih percaya diri bahwa hasilnya akan bagus. Dia sudah mempersiapkan segala tetek bengeknya dengan sangat rapi dan sempurna.Bukan tanpa alasan. Berhari- hari dia bersitungkin melakukan persiapan Bahkan tidak jarang pulang malam. Kegiatan yang biasanya memasak untuk anak dan suami pun terlantarkan. Demi suatu kesempurnaan.
Dugaannya tidak meleset, Nilai akreditasi sekolahnya bagus yakni 92 dengan Predikat A. Bu Riana tidak bangga, apalagi sombong. Tapi mengapa hati nuraninya berbisik seperti ada yang tidak menginginkannya di tempat baru ini.
" Ya Alĺah, kenapa hati hamba tidak Sreg di sini? Ya Allah berilah hamba petunjukmu, apakah tempat ini berkah bagi hamba, bagi suami dan anak- anak hamba?" Rahmi berdoa dengan berurai air mata.
Tepat 3 bulan dari diterimanya SK pengangkatan, kembali datang surat. Isinya SK mutasi menjadi guru di SMA Kurnia.Kembali matanya terbelalak. "Inikan sekolah unggulan yang berada persis di samping kanan rumahku. Dekat sekali bahkan bunyi belpun kedengaran. Alhamdulillah. Terima Kasih ya Allah, Engkau telah menjawab keraguanku."
Di dekapnya surat itu, sampai akhirnya dia tertidur dengan SK baru dipangkuannya. Hilang sudah rasa cemas. Dagdigdug jantungnya pun telah melemah.Kini ia bisa tidur lebih pulas. Esok pagi bisa bangun lebih pagi. Mandi sambil bernyanyi. Sempat pula menyiapkan sarapan pagi untuk anak- anak dan suami. *** "Bu! Terima kasih sudah membuatkan sarapan pagi untuk kita. Masakannya enak dan tidak asin lagi.Kini ibu bisa pahami bahwa apa yang kita suka belum tentu baik dan barokah bagi kita, dan apa yang tidak kita suka bisa jadi justru baik dan barokah bagi kita. Mari kita jalani dan nikmati hidup ini sesuai rencana dan kehendak Allah, Insya Allah barokah. Tidak usah berkeluh kesah, Nrimo wae lah. Yuk! Ayah berangkat dulu ya bu!"
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bun. Keputusan yg terbaik. Sukses y bun.
Signal Baik dari Allah yang difahami dengan baik. Sukses selalu bu
Terima kasih bu Niswati
Sukses selalu..
Terima Kasih bu Gustriyarni
Masya Allah. Cerpen yang keren. Mengingatkan jika semua yang terjadi kan ada hikmahnya. Salam kenal bun. Izin follow.
Masya Allah .... Allah sebaik-baik penentu keptutusan. Salam sukses dan salam literasi ....
Terima kasih Pak Musdar