Cross Burger dengan Sayuran Hidroponik

Rahasia Pelestariaan Lingkungan yang Mensejahterakan

Ikut andil dalam Pelestarian lingkungan yang mensejahterakan, Bagaimana caranya?, Apa rahasianya? Kami punya cerita. Yuk kita simak di sini!

Kenalkan Saya adalah Ibu dari empat orang anak yang saat ini semuanya sudah remaja dan dewasa. Apakah mungkin dapat tinggal nyaman dan sejahtera di dalam rumah yang berdiri di atas lahan sempit berukuran kurang dari 50 meter2?, Bagaimana caranya?

Jawabannya sangat mungkin, jika konsep rumah yang dibangun benar-benar diperhitungkan sesuai konsep ramah lingkungan dan penghuni rumah juga cinta lingkungan .Seperti apa? Yuk kita cermati di sini!

Awalnya sempat bingung mau membangun rumah yang bagaimana?. Padahal Tanah yang berukuran 8 X 6 M ini posisinya memanjang dan separohnya (8 M X 3 m) yakni bagian belakang lebih rendah. Dari pada di uruk muncullah ide untuk menggali dan meratakan bagian belakang. Alhasil pertama dibangun bentuknya lucu, orang menyangka kami sedang membuat kolam.

Setelah di dak dan diberi tangga terbentuklah bangungan yang kami sebut Based Ment, yakni bangunan kokoh dengan tiang-tiang cakar ayam yang diperkirakan cukup menopang bangunan sampai 4 lantai di atasnya. Ruangan ini diperuntukkan menjadi kamar anak anak dan kamar pembantu, sedangkan lantai I untuk : kamar utama, kamar mandi, dapur dan sedikit ruang keluarga serta garasi mobil.

Pada masa ini kami menanam secara vertikaldengan tanaman yang gantungkan. Gantungannya terbuat dari sumbu kompor bekas.Di dalam pagar berukuran 1x4 meter, tertata rapi tanaman aneka rupa dalam pot (TAARLAPOT), kecil-kecil tapi asri.

Seiring dengan perjalanan waktu 4 orang anak (3 Perempuan dan 1 laki-laki ) tidak dapat dijadikan 1 kamar lagi, mereka butuh privasi.Maka ditambah 1 lantai lagi untuk ruang keluarga, dan 2 kamar tidur, tempat mencuci dan menjemur pakaian serta kamar mandi. Ada balkon untuk aneka tanaman seperti Sancivera, Lidah buaya, Aglonema, dan Adenium. Ada Pandan untuk menggantungkan beberapa tanaman anggrek. Sedangkan daerah di atas tangga menuju lantai II dijadikan saung untuk menaman secara hidroponik seperti kangkung dan Selada

Terinspirasi dari makin maraknya penjualan online, maka kami berjualan Burger Online dengan merek Cross Burger. Sayurnya adalah Slada hasil hidroponik.

Ternyata berkembang cukup bagus menjadi ketahanan ekonomi pada Masa Pandemi Covid-19. Hasilnya dapat menutupi pemotongan 50% dari penghasilan sebagai PNS. Sungguh Karunia Allah yang Maha Kuasa, melalui petunjuk dan hidayahnya. serta prinsip hidup “ Tanam sajalah bibit apa yang ada dengan ilmu apa yang kamu punya. Hari ini. Tak usah dipikirkan siapa yang akan memetiknya nanti. Meskipun hanya cukup untuk dimakan ulat atau Kelelawar, “ Percayalah bahwa esok kan kau petik pahala dari sedekah yang engkau perjuangkan hari ini

Ada penelitian yang menyatakan: “kadar oksigen yang dihasilkan dari tanaman Aglonema dengan 10 helai daun, setara dengan kebutuhan oksigen 1 orang perhari. Aplikasinya dengan memelihara minimal 6 pot tanaman Aglonema atau tanaman lainnya yang setara di rumah.

Nyok!! Kite lestarikan lingkungan perkotaan yang syarat polusi dengan menanam tanaman dan memeliharanya sepenuh hati. Di samping bernilai ekonomi juga tinggi, juga menjadi sedekah oksigen yang pahalanya dapat dipetik di akhirat nanti.

Biodata Penulis

Penulis yang bernama: Rismawati, lahir di Koto Tinggi, Pariaman, 13 Juni 1967, bertugas sebagai guru PNS di SMAN 29 Jakarta mengampu mata pelajaran Biologi, Contact Person: e-mail: [email protected], wa: 081908355529