RISMA DAMANIK

Guru adalah sebutan mulia ..yg memiliki makna yang dalam ...digugu dan ditiru...dalam segiala aspek...

Selengkapnya
Navigasi Web
Uang Saku di Masa Pandemi Covid 19
#Tantanganmenulisharike-45

Uang Saku di Masa Pandemi Covid 19

Setiap orang punya strategi dalam mendidik anak. Salah satu yang sangat penting untuk dibicarakan adalah strategi dalam memberi uang jajan. Jika dibandingkan dengan teman, dalam hal pemberian uang jajan sebagai orang tua saya memiliki cara yang sedikit berbeda. Umumnya orang tua memberikan uang jajan kepada anak -anaknya dalam masa sekolah. Namun dari SD hingga SMP saya tidak pernah memberikan uang jajan kecuali hari minggu. Tetapi di dalam tasnya saya selalu menitipkan duit yang diberi judul uang untuk perlu-perlu (red). Peruntukan uang tersebut adalah untuk keperluan mendadak misalnya beli ballpoint habis tinta, beli buku, uang sumbangan dan lain -lain. Jadi bukan untuk keperluan jajan. Aneh tapi nyata, duit itu tak pernah di pakai untuk jajan, terkadang sampai berbulan tetap utuh di dalam tasnya. Dengan catatan selalu membiasakan anak serapan pagi sebelum berangkat sekolah dengan bekal kue dan makan siang di tasnya.

Namun setelah memasuki SMA saya mengubah strategi dengan memberikan jajanan ke anak perbulan yang jumlahnya sangat minim berdasarkan perbandingan dengan uang jajan anak teman. Keperluan bensin dan pulsa masih dikendalikan oleh orang tua. selama satu tahun berlangsung memberi uang jajan perbulan , belum ada keluhan dari anak gadisku.

Sesungguhnya apa tujuan orang tua memberi uang jajan tersebut? Ada beberapa orang tua mengatakan supaya menumbuhkan rasa percaya diri, Sebagian lagi mengatakan kasihan jika anaknya hanya melihat temannya jajan. Dan alasan lain yang lebih logis yaitu melatih kemandirian anak mengelola keuangan utk keperluan pribadinya dan juga kemampuan untuk menyimpan atau menabung dengan menyisihkan jatah bulanannya.

Lalu masa pandemi corona selama 3 bulan belajar dari rumah, tidak ada aktivitas ke sekolah. Perdebatan terjadi antara anak dan orang tua, versi orang tua uang bulanan distop, sementara versi anak uang bulanan jalan terus, karena itu sudah menjadi haknya. Bagaimana dengan bapak ibu? Versi manakah kira – kira yang dijalankan? Hehe…Keputusan kami pada akhirnya adalah mengikuti versi anak karena latar belakang kami memberikan uang saku setiap bulannya bukanlah untuk jajanan tapi melatih kemandirian si anak.

#Tantanganmenulisharike-46

#4Mei2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Super duper Bu Risma... Kalau saya tetap memberikan di masa pandemi ini tapi dirapel dan disesuaikan keperluan anak mau beli sesuatu sesuai jatah bulanannya... Hehe. Salam buat ananda yang hebat ya.

04 Jun
Balas

sama bu..menjadi ibu yg hebat ternyata susah

05 Jun

Uang jajan masih new normal. Hee

05 Jun
Balas

hehe.

05 Jun

Kalau kami uang pegangan tetap jalsn tiap bulan

04 Jun
Balas

seep bu

05 Jun

seep bu

05 Jun

seep bu

05 Jun

uang jajan tetap jalan, tak ada istilah kenormalan uang jajan, he hee

04 Jun
Balas

Haha..aok pak

04 Jun

Memberi uang jajan sesuai kebutuhan/keperluan anak.

05 Jun
Balas

ya pak..salam literasi

05 Jun



search

New Post