Seleksi Alam, Adaptasi, Bertahan atau Punah
Seleksi alam adalah suatu proses atau kemampuan alam untuk menyeleksi organisme yang hidup di dalamnya, organisme yang mampu beradaptasi akan melanjutkan hidup sedangkan yang tidak beradaptasi akan mengalami kepunahan.
Faktor yang menyebabkan terjadiya seleksi alam diantaranya, makanan, pemangsa, suhu, habitat, dan penyakit. Proses panjang seleksi alam akan mendorong organisme beradaptasi dengan lingkungannya untuk bertahan hidup , misanya dengan adaptasi morfologi penyesuaian bentuk tubuh, adaptasi fisiologi yaitu penyesuaian alat alat tubuh dan adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian atau perubahan tingkah laku.
Beberapa waktu lalu, sejak di berlakukan New Normal secara umum di Indonesia, banyak orang yang langsung menghubungkannya ke istilah seleksi alam. Seolah –olah masyarakat “merasa dibiarkan” hidup dengan viurs covid -19, yang bertahan akan hidup dan yang tidak bertahan akan mati. Padahal yang dimaksud new Normal adalah proses adaptasi manusia menghadapai covid -19 yang tidak akan pernah hilang dari permukaan bumi ini. JIka kita tidak mengikuti protokol kesehatan, kemungkinan akan terseleksi jika daya tahan tubuh kita lemah.
Sementara itu, istilah seleksi alam juga merebak ke bidang lainnya, Seiring dengan merebaknya virus corona, dan diberlakukan Lockdown atau PSBB, banyak perusahaan yang akhirnya tutup, karena tidak mempunyai modal yang kuat. Namun beberapa masih dapat bertahan walaupun sudah hampir mendekati pailit, dan ketika New normal di berlakukan, perlahan –lahan mulai bangkit kembali.
Selain hal-hal diatas , sebagai penseleksi virus corona juga sepertinya semakin memperjelas perbedakan manusia menjadi 2 kelompok diantaranya
- dibidang sosial ada kelompok yang perduli sesama dengan yang tidak mau tau,
- dibidang pendidikan siswa yang bekemauan tinggi akan tetap semakin maju walaupun belajar mandiri, sementara siswa yang tidak prduli denganpendidikannya akan semakin jauh ketinggalan. Demikian juga guru yang tidak mau beradaptasi dengan teknologi akan semakin tertinggal.
- Dan secara psikologis, beberapa kelompok masyarakat yang was-was berlebihan takut terkena virus, mudah emosi yang pada akhirnya sehingga menimbulkan kepanikan, berdasarkan data layanan psikologi covid 19, telah terjadi peningkatan kekerasan dalam rumah tangga .
Sekarang pilihan diserahkan kepada kita , apakah kita memilih untuk beradaptasi atau pasrah tanpa usaha, bahkan tidak perduli? Untuk dapat bertahan hidup setiap orang harus melakukan adaptasi prilaku maupun adaptasi makanan. Semoga menginspirasi.
#Tantanganharike55
#13Juni2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga kita termasuk yang lulus seleksi, tetap bertahan dalam kebaikan. Sukses nu
amin..trksh bu
kita juga sedang mengikuti seleksi alam ya buk lulus tantangan gurusiana atau remedi lagi.kalo punah jangan
haha..iya juga pak
Inspiratif dan bermanfaat bunda. Sukses bunda
trksh bu
Sangat inspiratif bunda artikelnya..tergantung kita dalam kondisi seperti sekarang mau lanjuut apa tergilas...salam sukses selalu..
ok pak
Super Bu Risma..sukses terus. Selalusemangat dalam suasana pandemi Covid19
seep..trksh bu
Mantap kali bu..... opini nya
trksh bu
Mantaab Bu risma...Moga termasuk yg terseleksi
Keren, semoga tdk termasuk yg terseleksi
Kita harus beradaptasi dan berusaha tuk sehat.agar dapat bertahan hidup.mantap.
Mantap bunda salam kangen
trksh bunda. salam
mantap bu
trksh bu