Sore ini saya dan suami mengunjungi rumah mertua yang berjarak sekitar 10 km dari tempat kami tinggal. Dengan menenteng hasil olahan dapur hari ini, saya merasa begitu percaya diri memamerkan hasil eksekusi resep kudapan yang baru saja di dapat dari tempat saya belajar bakery.

Perasaan senang semakin menjadi saat semua penghuni rumah memuji kelezatan kudapan yang saya bawa. saking lezatnya mertua saya malah langsung membeli bahan kudapan tersebut agar di eksekusi kembali untuk dapat dinikmati bersama sama dengan sepuas puasnya. Setelah semua bahan cukup, laksana koki profesional, mulailah saya dengan percaya diri mengolah bahan yang telah di sediakan. Kali ini yang saya buat adalah donat. Salah satu snack yang paling diminati di rumah ini. 15 menit berlalu, jadilah seonggok besar adonan donat yang siap untuk di proofing. 10 menit 20 menit 45 menit Adonan belum juga menunjukan tanda tanda bakal mengembang dengan sempurna... Hingga dua jam berlalu, donat impian nan lembut mulai membuatku panas dingin. Saat ku lihat tak ada hal yang berubah dari proses proofing ini. adonan masih seperti awal . Akhirnya sembari menahan malu, saya bawa sepiring adonan donat yang gagal proofing ini ke dapur untuk dilanjutan ke proses penggorengan. Donat saya seperti sedang melakukan penyelaman ke dasar kuali. Ah...perasaan mulai buncah saat donat di angkat dari penggorengan... Gigitan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.....tidak saja membuat gigiku terasa ngilu..namun juga membuat lidahku kelu untuk berkata..... Juli 2020