Dongeng menjelang tidur
Dongeng menjelang tidur
Sebagai wanita pekerja yang menghabiskan hampir 11 jam diluar rumah, seringkali lelah menggerus waktu dengan keluarga. Banyak momen berharga terlewat begitu saja mengikuti perkembangan anak anak di golden ages ini. Menyadari hal demikian, saya selalu mencari cara untuk mengefektifkan sisa waktu sebelum mereka terlelap dalam tidur malam. Hingga suatu senja ketika putri bungsu saya yang masih berusia empat tahun mengamuk dalam tangisnya. Bujukan apapun yang ditawarkan tak mengendurkan usahanya untuk merajuk. Tak sengaja tangan saya menyentuh sebuah boneka beruang kecil berwarna biru yang biasa di mainkan bersama dua orang kakak perempuannya. Teringat aksn permainan puppet ( boneka tangan) saya mulai menggoyangkan kepala boneka dengan sebuah cerita dadakan. Diluar dugaan, tangisannya seketika berhenti. " Hai Rania, kenalkan namaku si Blue." suaraku mulai muncul dengan nada sedikit di buat mendayu. "Kamu mau ga main sama si Blue?" aku kesepian lo Rania?" si Blue mainkan aksinya. Mata gadis kecil ku tiba tiba berbinar dengan senangnya. Dia mengangguk dengan cepat. Hingga terlewatlah aksi mengamuk tadi dengan cepatnya. Sejak hari itu, saya seolah punya senjata ampuh untuk menghadapi kerewelannya. Boneka biru imut generasi ke empat turunan dari bundanya saat dihadiahi oleh si ayah kala muda dulu. 😁 Menjelang tidur saya mulai memainkan cerita demi cerita. Bahkan mengajarkan satu persatu doa dan ayat-ayat pendekpun seringkali menjadikan si Blue sebagai media edukatif bagi anak-anak. Seiring waktu berjalan dan semakin meningkatnya frekwensi mendongeng atau bercerita bersama anak anak ini, ada beberapa efek positif yang terangkum dalam pikiran saya. 1. Menguatkan ikatan emosional antara ibu dan anak. Dari beberapa artikel yang saya baca, bahkan menyarankan kegiatan bercerita atau mendongeng ini justru lebih baik dilakukan oleh ayah dan bundanya. Bahasa yang digunakan oleh ayah adalah bahasa yang relevan dengan objek di luar isi dongeng. Sementara bahasa ibu, lebih cendrung membawa tokoh cerita ke ruang perasaan. Sehingga dari kolaborasi yang diciptakan ini akan semakin menguatkan karakter si anak. 2. Meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Saat berdongeng, ibu atau ayah akan memilih bahasa yang lebih baik dan lembut dibanding ketika berbicara dalam komunikasi biasa. Hal ini akan memperkaya khazanah bahasa anak dalam menyusun kosa kata. Secara logika ini akan membantu anak dalam mengembangkan sisi afektifnya memilih bahasa santun ketika bersosial dengan orang lain. 3. Mendengarkan cerita sambil berpelukan, bermanja dan tertawa Bercerita sambil berpelukan, bermanja dan tertawa bersama akan menumbuhkan rasa aman dan nyaman kepada anak. Imajinasi anak berkembang dengan baik seiring rasa percaya diri yang tumbuh dari rasa aman yang dirasakan. 4. Memberikan informasi tentang dunia dan sekitarnya. Kegiatan bercerita dan mendongeng, disamping meningkatkan imajinasi anak, juga menambah wawasan dan cakrawala berfikirnya. Apalagi ketika kegiatan mendongeng dibarengi dengan buku cerita bergambar yang penuh warna. Anak akan belajar konsep cerita, angka, warna dan bentuk. 5. Dongeng akan mengajarkan anak bagaimana mengatur emosional dengan baik Saat berdongeng , orangtua akan memerankan tokoh imajinasi dengan karakter yang sesuai dengan cerita. Berdasarkan karakter tersebut, anak akan belajar memahami sisi baik dan buruk dari setiap lakon yang munculkan. Pada bagian ini secara tidak langsung akan membentuk cluster- cluster berfikir yang akan berimbas pada kecerdasan emosional yang dimiliki anak. Jadi ayah bunda, yuk mulai membentuk karakter generasi kita. Salah satunya dengan cara bercerita dan mendongeng. Ayah bunda akan dibanjiri senyum bahagia dan tawa yang lepas dari si kecil. Selamat mencoba. Jangan lupa bahagia ya ayah bunda. 😄 - Home sweet home- - Stay at Home- - Risfa. N-
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar