SECANGKIR KOPI
SECANGKIR KOPI
Secangkir kopi
jadi saksi pertemuan dua hati
aku dan kau
malam ini
berpaut jemari
Ah... bukankah kita telah lama bersama
23 tahun sudah
tapi malam ini kita kembali berdua
mungkin karena lonceng kesepian itu
telah berbunyi
waktu telah menukar keramaian malam kita
dengan keheningan
ketika satu persatu buah hati
mnegepakkan sayapnya
melayang mencari tempat singgahnya sendiri
Secangkir kopi
mewarnai hari-hari kita
mencatat manis kehidupan
di sela getir kepahitan
yang terasa nikmat
#Tagur hari ke 343
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Rangkaian kata nan indah. Sehat dan sukses selalu Bucantik
Aamiin... Makasih Bu Ervina
So sweet, puisi bernuansa romansa pahit getir kehidupan yang dijalani. Apik diksinya
Makasih Pak
Waktu telah menukar keramaian malam menjadi keheningan ...Saya juga begitu bu...Keren sekali puisinya..Salam kenal dan salam literasi
Makasih Bu Musda
Keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu Bu Risdawati
Aamiin... Makasih Bu Yelli