MEMELUK LUKA (EPISODE 12)
MEMELUK LUKA
Setiap malam aku berusaha menenangkan diriku, melayani semua keperluan Mas Anto dengan sepenuh hati, meskipun dengan cara itu, aku melukai diri sendiri.
Aku berharap suatu saat Mas Anto mau jujur denganku tentang keadaan yang sedang dihadapinya. Aku sadar Mas Anto pasti tersiksa, di satu pihak ia pasti ingin mempertahankan rumah tangganya, di sisi lain tekanan dari pihak keluarganya tak bisa ia sepelekan.
"Ayo Mas, kita makan dulu. Mira masak Soto Lamongan kesukaan Mas lho." Aku mencoba membuka percakapan dengan Mas Anto yang nampak melamun di ruang keluarga.
"Oh ya... Ayo Dik. Langsung lapar ini mendengar menu yang dimasak Dik Mira."
Bersama kami menuju meja makan.
"Mas, ibu sudah lama ngga ke sini Mas, apa ibu sakit?" Aku mencoba berbasa-basi.
"Ngga ah... Ibu sehat kok. Beberapa hari yang lalu ibu ke gudang. Mungkin sedang repot saja."
"Ibu masih marah dengan Mira ya Mas karena belum bisa memberinya Cucu."
"Ngga usah dipikirkan Dik. Yang penting kita berdua menjalani kehidupan keluarga kita."
"Oh ya Mas... Mas kini repot ya, pulang dari gudang selalu sore."
"Oh..oh Iya... Alhamdulillah bisnis kita sedang bagus-bagusnya.' Mas Anto menjawab pertanyaanku dengan gugup. Aku menangkap ada hal lain yang disembunyikannya.
Selain tetap melayani keperluan Mas Anto, siang hari aku ke sekolah dan pulangnya aku mulai mencari info tentang anak perempuan Pak Karjo yang kabarnya sudah dilamar ibu mertuaku untuk menjadi istri kedua Mas Anto.
Aku berusaha hati-hati, aku tidak ingin apa yang kulakukan ini diketahui oleh Mas Anto dan keluarganya. Bisa-bisa berabe.
Melalui bantuan teman mengajariku, titik terang tentang perempuan itu mulai kudapatkan. Ia bernama Tuti, ia gadis yang cantik dan masih muda, usianya sekira 20 tahun dan bekerja sebagai pramuniaga di salah satu toko di luar kota. Menurut sahabatku itu, setiap sebulan sekali Tuti pulang ke desa. Aku dan sahabatku berjanji untuk menemui Tuti, dan berbicara baik-baik. Aku ingat sekarang tanggal 25 berarti sekitar lima atau tujuh hari lagi Tuti akan pulang, berarti aku mempersiapkan diri untuk menemuinya. Aku ingin semua bisa diatasi tanpa ada yang terluka lagi.
Bersambung
#Tagur hari ke 287
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar