Ririn Wijayanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Membuat Jamu Tradisional (97)
Foto cara membuat jamu tradisional, bekerja dari rumah dan belajar di rumah membuat jamu

Membuat Jamu Tradisional (97)

Membuat Jamu Tradisional (97)

#TantanganGuruSianaHariKe-97

#KontesFotoGurusiana

#MediaGuru

#DiRumahAja

Waktu belajar siswa di rumah terus diperanjang. Sementara itu guru juga bekerja dari rumah. Hal itu sebagai cara untuk memutus rantai covid-19. Tapi, sampai detik ini virus itu tak kunjung sirna. Pasien yang terjangkit justru semakin menjadi-jadi jumlahnya. Penyebaran virus ini masif dan tak kenal pandang bulu. Mulai bayi hingga tua renta dapat terjangkiti.

Berbagai upaya pencegahan telah didengungkan pemerintah. Mulai dari jaga jarak, menggunakan masker, pola hidup bersih dan sehat, serta stay at home. Bahkan kini jamu dari empon-empon menjadi minuman kekinian. Tak dapat dimungkiri, jamu itu terkenal sebagai minuman orang tua. Dulu, anak-anak enggan minum itu. Kini, jamak mempercayai dengan menyeduh jamu dapat meningkatkan imun tubuh dan menangkal covid-19.

Oleh sebab itu, pada pembelajaran daring kali ini, Senin, 20 April 2020 saya mengajak duet siswa. Bukan duet untuk bernyanyi. Tapi duet untuk membuat jamu tradisional di rumah masing-masing. Ketika Work from Home kali ini saya menggunakan waktu daring untuk memberikan pembelajaran bagi siswa dan pembelajaran bagi saya sendiri untuk produksi segelas jamu tradisional.

Pada pembelajaran daring, alamat link tugas siswa saya kirim melalui WA. Link itu berisi video membuat jamu sederhana. Kemudian, siswa diminta mempraktikkannya di rumah. siswa pun membuat laporan tentang bahan, alat, dan cara membuat jamu dari empon-empon yang tersedia di dapur ibunya. Laporan itu diketik pada link tugas tersebut melalui google formulir. Selain membuat laporan di link itu, siswa juga diminta untuk mendokumentasikan kegiatannya melalui foto atau video.

Setelah persiapan daring selesai dan tugas diterima oleh siswa. Saya juga ikut mempraktikkan. Tak mau kalah dengan siswa. Untuk memotivasi siswa, di grup WA saya kirimkan foto dengan bahan-bahan yang sudah disiapkan. Dengan kalimat sederhana yaitu DiRumahAja membuat jamu yuk bersama bu guru. Ternyata siswa juga langsung mengirimkan foto dirinya mengangkat segala jenis rempah-rempah. Itu menunjukkan bahwa rempah-rempah itu selalu ada di dapur orang tua. Bahkan ada yang sudah menaman toga sendiri lo.

Meskipun harganya meroket. Tapi, rempah-rempah ini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi ibu yang hobi memasak. Pemberian tugas ini tak menemui kendala. Kami mulai menjalankan tugas masing-masing.

Jamu tradisional yang saya buat bahannya adalah kunyit, jahe, temulawak, serai, jeruk nipis, gula aren, dan air. Proses pembuatannya pun mudah, yaitu sebagai berikut.

1. Kupas semua bahan, lalu cucilah dengan air mengalir.

2. Iris tipis-tipis semua bahan, kecuali serainya digeprek.

3. Siapkan air ke dalam panci, lalu tuangkanlah semua bahan itu.

4. Tunggu sekitar 15 menit hingga air mendidih dan warna air berubah kuning kemerahan.

5. Ambillah sari airnya, bisa juga menggunakan penyaring, lalu tuangkan ke dalam gelas.

6. Jamu siap disruput untuk menemani work from home.

Ternyata rasanya mantul. Perpaduan empon-empon menghasilkan rasa yang pas. Kepuasan karena hasil produk sendiri menyuguhkan semangat untuk segera memantau hasil kegiatan siswa.

Respon link google formulir saya buka. Sungguh luar biasa. Mulai bahan dan cara pembuatan yang dilaporkan siswa beraneka ragam. Bahkan branding yang ditulis masing-masing siswa itu unik. Diantaranya, jamu penangkal korona, jamu penambah daya tahan tubuh, wedang pokak, wedang uwuh, jamu ibu dan anak, jamu generasi rebahan, dll. Meskipun belajar sambil rebahan tapi tetap produktif mengerjakan tugas membuat jamu. Kalau dijual branding jamu generasi rebahan ini akan mengguncang dunia dan laris manis kali. hehehe

Beragam bahan dan langkah pembuatan yang disuguhkan siswa dalam membuat jamu itu dapat memupuk kemampuan berpikir kritis siswa. Mereka dapat memilah toga dan mengetahui jenis-jenisnya. Memproduksi jamu, lalu memberikan branding pada hasil produksinya itu. Salah satunya adalah ”Jamu generasi rebahan” buatan Rafa yang membuat saya penasaran dan menulisnya di sini.

Berdasarkan laporan kegiatan Rafa ”Jamu generasi rebahan” itu bahannya adalah Jahe, temulawak, kunir, serai, air, gula, dan garam. Cara membuatnya sebagai berikut.

1. Semua bahan untuk membuat jamu dikupas dan dicuci.

2. Lalu dipotong-potong, sementara serainya digeprek.

3. Kemudian direbus dengan air kurang lebih 2 gelas.

4. Biarkan hingga air mendidih sampai air kira-kira tinggal 1 gelas. Ditinggal rebahan dulu juga boleh.

5. Lalu setelah dingin disaring dan dituang di gelas.

6. Jamu generasi rebahan siap diseduh.

Itulah salah satu resep jamu tradisional buatan siswa. Tidak berbeda jauh sih sama buatan saya. Tapi kemampuan membuat branding itu mengajarkan siswa untuk berwirausaha. Branding sangat penting untuk memikat konsumen.

Kegiatan ini memberikan tanggapan positif melalui WA dari walimurid yang mengungkapkan bahwa anaknya yang sebelumnya tidak tahu menahu mana kencur, kunyit, temulawak, dan lainnya. Dengan adanya tugas pembuatan jamu ini, anak dapat mengenal jenis empon-empon dan manfaatnya. Tanggapan wali murid yang lainnya bahwa kegiatan ini sebagai sarana edukasi kepada anaknya, jika jamu ini lebih menyehatkan daripada minuman dalam kemasan.

Begitu juga umpan balik yang diberikan oleh guru bahwa jamu tradisonal merupakan salah satu warisan budaya Indonesia. Patut dilestarikan sejak dini oleh siswa. Tidak sekadar mempelajari dan membuat jamu, tapi seyogyanya anak diajak peduli lingkungan. Dengan tetap memepertahankan keberadaan rempah-rempah, menanamnya di sekitar rumah walaupun dengan media pot. Hal itu juga untuk menyiasati harga rempah-rempah yang melambung tinggi.

Itulah belajar dari rumah dan bekerja dari rumah. Semua adalah guru, semua adalah siswa. di manapun adalah tempat belajar. di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Pembelajaran dibutuhkan oleh siapapun juga sepanjang hayatnya. Siswa, guru, dan orang tua sama-sama menjadi pebelajar sejati. Pada masa pandemi covid-19 ini sinergi antara ketiganya sangat diperlukan untuk mewujudkan generasi bangsa yang maju meskipun belajar di rumah saja.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kegiatan yang kreatif, Bu.

21 Apr
Balas

Terima kasih bu atas kunjungannya

22 Apr

Terima kasih Bu tulisannya menambah pengetahuan saya

21 Apr
Balas

sama sama Pak

21 Apr

Keren bu...

20 Apr
Balas

terima kasih Bu

20 Apr

Pembelajaran yang sangat kreatif dan inovatif sampai menghasilkan produk. Keren Bu Ririn ikutkan dalam lomba ya. Semoga sehat selalu Bu ririn

21 Apr
Balas

iya bu sekalian diikutkan lomba ini. hehe

21 Apr

Mantap tenan.. kolaborasi work and cook

20 Apr
Balas

Terima kasih Bu

20 Apr

wow..kreatif,..ikuttantangan di rumah saja nih..fotonya jg menantang dlm membuat jamu..salut..keren banget,..bisa mbuat jamu he..he..

20 Apr
Balas

sekalian memberi tugas murid sekalian ikut praktik juga pak..hasilnya sungguh mwnywgarkan jamunya. apalagi lihat siswanya yg juga semangat banget buatnya.hwhhehe

20 Apr

Mantul, manfaat betul bagi guru dan siswa, sbg kekebalan tubuh dan utk usaha

21 Apr
Balas

terima kasih bu atas kunjungannya

21 Apr



search

New Post