Musim hujan telah tiba, cuaca di mana-mana terasa sejuk. Banyak bunga bermekaran. Suasana di sekolahku juga terasa sejuk. Jika bunga-bunga bermekaran, itu artinya nektar, sumber makanan utama lebah tersedia melimpah. Setiap pagi nampak di taman sekolahku lebah hilir mudik mengisap nektar untuk menghasilkan madu. Tentu kami senang melihatnya sekaligus harus meningkatkan kewaspadaan agar tak tersengat lebah.

Sarang lebah semakin banyak bermunculan di sekolah. Ada yang membuat sarang di plafon, di kotak pengeras suara, bahkan di tembok pojok tersembunyi. Aku merasakan seperti berada di hutan, karena sarang lebah dengan mudah didapatkan di sekolahku, terutama musim hujan. Ada jam-jam tertentu, saat lebah beterbangan berkoloni memberikan amanat persaudaraan, sekaligus alarm agar lebih berhati-hati.

Siang ini selepas mengawas ujian, salat duhur, dan makan siang sambil bersenda gurau. Saat seekor lebah melintas, ada ibu guru yang nyeletuk pasti enak makan masakan sarang tawon. Baru saja selesai membahas sarang tawon, tiba-tiba koloni lebah terbang berhamburan membuat para guru ketakutan. Tak berapa lama, koloni lebah tersebut mencari tempat bersarang di atas pintu ruang guru tepat di kotak pengeras suara. Tentu saja kondisi tersebut membuat bergidik para guru. Apalagi ada beberapa guru yang alergi sengatan lebah. "Waah, harus segera dicarikan pawang untuk memindahkan sarang lebah tersebut, 'kata seorang guru. Pernyataan tersebut disambut dengan anggukan dan wajah sumringah para guru, karena tak ingin terjadi insiden terkena sengatan lebah setiap hari. Maaf ya lebah, kamu harus pindah rumah.