ANUGERAH ISTIMEWA
Kelahiran anak pertamaku, lelaki manis sebagai penerus keluargaku tentu menambah kebahagiaan rumah tanggaku. Mas Tegar suamiku sangat senang melihat anaknya lahir laki-laki seperti yang diidamkannya sebagai penerus bisnis keluarga. Sepulang dari rumah sakit, bayi laki-lakiku sudah dikerumuni oleh Opa, Oma, Tante Airin, dan Om Nazar. Sederet acara syukuran sudah dipersiapkan oleh keluarga besarku.
Kejanggalan demi kejanggalan mulai membalut tumbuh kembang anakku. Mulai dari lambat perkembangan motorik dibandingkan dengan anak seusianya, lambat berbicara, hingga saat memasuki bangku sekolah ia gagal mencapai standar intelektual sesuai usianya. Ya, ternyata Ramzi anakku memgalami retardasi mental. Aku dan Mas Tegar sangat terpukul dengan kenyataan ini, namun kami harus memberikan kasih sayang dan perawatan terbaik untuk Ramzi, anugerah istimewa anak semata wayang kami.
Kini Ramzi sudah berusia dua puluh lima tahun. Ia tak mau kuliah dan memilih menekuni usaha pembibitan dan penjualan bunga anggrek seperti bisnis yang selama ini kutekuni. Berkat ketekunan Ramzi dan kesabaran kami dalam mendidik Ramzi, kini ia telah mampu mengembangkan bisnis anggrek di kiosnya bersama isterinya yang menyayanginya. Allah tak pernah salah meletakkan takdir pada umatnya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
pentigrafnya keren
Terima kasih Bunda Rismalasari. Semoga terhibur. Barakallahu fiik