Radio Garden
#tagur03
Oleh : Rini Susanti
Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan pesan melalui grup WhatsApp sekolah oleh salah satu teman. Saya tertarik membaca pesan tersebut. Dengan gambar bumi dilengkapi caption "Radio Garden". Saya pun penasaran dan bertanya-tanya "Apa sih ni??" Saya antusias mengklik link tersebut. Wah...saya dihadapi dengan potretan bumi yang bisa saya putar-putar dengan telunjuk saya. Potretan bumi itu dilengkapi dengan peta dunia. Wow sekali ya...
Saya juga melihat ada titik-titik hijau dan ada lingkaran putih. Saya mulai bereksplorasi. Saya mulai ngezoom lingkaran putih, kemudian mengklik dengan telunjuk saya dan lingkaran putih berputar. Saat lingkaran putih berputar, titik hijau pun menjadi putih. Beberapa saat kemudian saya mendengar suara. Ada suara,,,pikir saya. Suara dari penyiar radio.
Saya lanjut melakukan eksplorasi saya mulai dari Indonesia, Korea, Japan, Thailand dan lainnya. Saya mendengar berbagai bahasa, mulai dari mengerti sampai tidak mengerti. Hiks..hiks sedih sekali..
Saya terus klik dan klik dan mendengarkan berbagai musik berbagai negara. Fantastis...
Sambil klik dan klik saya jadi teringat pada masa lalu. Dulu radio dibuat dengan beberapa peralatan listrik dan kabel-kabel di dalamnya dan dibungkus dengan kotak hitam. Mmm...kata_kata bungkus seperti bikin lapek aja..hehe. Jika menghidupkan radio, kita menekan power on trus putar-putar siarannya atau kita mencari kode angka FM nya. Saya mendengar pertama kali siaran radio ketika itu disuguhi dengan siaran sinetron "Angling Dharma" . Hahaha....
Kembali lagi ke cerita radio garden ini. Karena seorang sains ya, sehingga rasa ingin tahu tinggi. Jadi, saya klik di google... radio garden... Ternyata oh ternyata ,,radio online ini sudah ada tahun 2017 lho. Berarti saya sudah ketinggalan zaman ya, kok tahu nya baru tahun 2022. Menyedihkan...
Dikutip dari detikNet dari Guardian, Radio garden adalah website interaktif yang menampilkan ribuan stasiun radio dari banyak negara. Memakai tampilkan seperti peta Google earth. Radio garden diciptakan oleh perusahaan yang berbasis Amsterdam, yaitu perusahan Puckey dan Moniker. Mereka diminta lembaga Netherlands Institute for Sound and Vision mengembangkan proyek itu yang berfokus menampilkan radio menembus batas linguistik dan geografis. Radio ini sangat canggih bisa dinikmati kapan saja dan dimana saja secara online. Mm...tapi akan lebih canggih kalau radio online ini dibuat oleh Indonesia. Hehe..
Sedangkan kelemahannya masih ada siaran radio tidak terdeteksi oleh si radio garden. Contohnya radio yang ada di Payakumbuh. Ada radio safasindo, radio Tiara FM, radio Harau dan lain-lain.
Ayuk. Generasi muda Indonesia. Bikin radio online. Minimal kamu bikin radio online di sekitar tempat tinggalmu. Nih aku kasih link radio garden yang sudah ada ya http://radio.garden/live/boca-raton/fau/
Setelah itu kamu pikirkan bagaimana cara membuat ini. Jangan hanya main game online dan main domino. Jadilah generasi cerdas untuk bangsa.
Payakumbuh, 01 Februari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masya Allah keren ulasannya Bu Rini. Suka ...Bisa bernostalgia kita dengan mendengarkan siaran siaran radio tersebut. Salam literasi Bu
Terimakasih ibu Nanda. Salam literasi juga ya ibu
Terimakasih ibu Nanda. Salam literasi juga ya ibu
Terimakasih ibu Nanda. Salam literasi juga ya ibu
Terimakasih ibu Nanda. Salam literasi juga ya ibu
Terimakasih ibu Nanda. Salam literasi juga ya ibu