Pagi itu ku siapkan bibit sayuran yang sudah disiapkan sejak dua minggu yang lalu. Lumayan ada sepuluh kotak yang berisi bibit tanaman cabe, caesim dan terong.

Kumasukkan di dalam mobil yang siap di kirim ke tempat putriku yang sedang kkm di daerah Padarincang bersama 21 temannya. Rencana sih untuk di bagikan ke penduduk di sana bersama 500 pohon hasil pengajuan ke dinas perkebunan berupa tanaman mlinjo, mahoni dan mangga.

Anak anak yang kreatif.

"Bu di tempat yang waktu itu beli duren ya" kata putriku wanti-wanti agar tidak kebablasan. Ok siap. Saking fokusnya ke tukang duren dicari cari kok belum ketemu si tukang duren, eh kok perasaan jauh amat. Ternyata sampai ke tempat pemandian air panas batu kuwung. Kebablasan.

Ternyata tukang duren yang pernah kudatangi sudah tidak berjualan lagi. Pantas saja karena fokusnya duren. Jadi teman, pedagang di pinggiran jangan di jadikan patokan ya. Karena banyak pedagang tiban di musim tertentu.

Akhirnya harus putar balik menuju sebuah rumah tingkat di pinggir jalan sebagai posko anak mahasiswa kkm. Rumah yang cukup besar dan luas, nyaman. Beberapa anak menyambutku kemudian membawakan bibit yang akan di bagikan. Dan sedikit oleh oleh yang kubeli saat mau berangkat.

Ku seruput segelas teh manis yang disajikan sambil mengobrol dengan anak anak disana. Alhamdulillah semua sehat dan bahagia.

Hanya sebentar karena mereka akan menyiapkan acara yang akan di gelar jam dua siang. Akupun pulang bersama cintaku yang selalu setia menemaniku.

Sepanjang perjalanan serasa bahagia karena bisa mengisi hariku tanpa memikirkan tugas kantorku. Refreshing sambil piknik.

Sumurbuang, 29 Januari 2022, 22.10

#tagur-5

#gurusiana#