Saat ini sudah pukul 21.30. jam segini adalah jadwal tidur Bu Teti tiap hari. Hanya ada waktu toleransi setengah jam bagi matanya. Sebentar sebentar dia sudah menguap pertanda aba aba jam tidur sudah datang. Tetapi ada apa kali ini Bu Teti malah mengambil Labtopnya dan menyalakannya. Ada hal penting yang mestinya diselesaikannya hari ini. Pada hal dia sudah terlihat lelah juga.

Kemaren sore Bu Teti ditelpon seorang kenalannya, Eka namanya. Tiba tiba Eka menawarkan "Proyek Baru" bagi Bu Teti. Bukan proyek sebenarnya sih , tetapi lebih tepat disebut tantangan baru bagi Bu Teti.Eka minta dibuatkan konektor masker sebanyak dan secepat yang Bu Teti bisa. Rupanya dia bekerja sama dengan glosir. Glosir minta konektor masker dalam jumlah banyak dalam waktu singkat. eka tau kalau Bu Teti disamping suka bikin kue dan berkebun juga suka merajut. Tapi jarang merajuk. Tolong lah Buk bantu katanya. Nanti palstik, kancing serta mereknya di kasih. katanya. Diusahakan tetapi seberapa bisanya ya . jawab Bu Teti .

Maka bergegaslah Bu Teti pergi ke pasar untuk beli benang, mumpung tokonya belum tutup.Dia pilih beberapa benang dengan warna netral, hitam , abu abu dan coklat .Sore itu juga Bu Teti memulainya dan sampai sore ini Bu Teti merajut diselingi bikin pesanan Pizza dan Burger, membereskan rumah, merawat bunga dan kebun sayuranya. Dan mengajar secara daring tetap dilakukan .Lengkap sudah kegiatan Bu Teti. Bu Teti bukan kekurangan uang. Gajinya cukup untuk biaya hidup dan menyekolahkan anaknya. Tapi ada yang lebih dari itu. Allah beri peluang dan rezeki kenapa harus ditolak. Semoga dengan rezeki yang barokah , Allah beri kesempatan untuk lebih banyak berbuat kebaikan serta mendulang pahala.