Rini P Gusti

Guru Biologi SMAN 1 Padang Panjang. Sumbar. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Rekomendasi

Suatu hari pada tahun 2018, seorang teman sesama guru di sekolah memberitahukan ada kegiatan yang sifatnya nasional yang berkaitan dengan pemlajaran Biologi. Dia memberikan sebuah nomor telpon berikut nama yang memberinya informasi sambil lalu dia berkata bahwa itu alumni sekolah ini. Saya tertarik kemudian menelpon orang tersebut. Ternyata namanya Mil, mengajar SMA ,jauh di pulau Singkep, Kepulauan Riau. Cerita punya cerita rupanya dia masih sendiri, tidak lagi punya kedua orang tua dan rumah Gadang tempat dia lahir dan dibesarkan di Kaki Gunung Singgalang sudah dipenuhi sarang laba laba , karena lama tak dihunyi. Dan ia punya keinginan pindah pulang kampung, menghuni rumah gadang dan mau mengabdi ke sekolah asalnya, SMA almamaternya. Itu dulu sebelum Pandemi datang dan guru ditempatku bertugas masih cukup.

Sekarang ada 2 guru yan mau pensiun. Satu orang pada bulan Desember dan satu lagi pada akhir tahun ajaran nanti. Kesempatan tersebut sepertinya terbuka buat dia. Maka Mil pulang dan datang ke sekolah almaternya, menemui Kepala sekolah dan menyatakan niatnya. Jawab Kepala sekolah drembukkan dulu dengan guru bidang studi yang ada. Rembuk KKG sudah dilakukan . Dan hasilnya sepakat menerima dengan catatan dia mau mengajar Prakarya sementara. Deal, Mil bersedia, karena guru Biologi mengajar Prakrya dibolehkan dan tidak menghambat sertifikasi.

Saya menyampaikan hasil rembukan ke Kepala sekolah melalui wakil kurikulum. Kalau begitu ok , Kita bersedia jawab wakil kurikulum setelah menelpon Kepala sekolah. Aku ikut bahagia, dan terbayang kebahagian Mil menerima berita tersebut." Akan dikeluarkan Surat Rekomendasi untuknya" kata wakil kurikulum. "Dengan catatan dia datang sendiri menjemput ke sini."Sambungnya sambil menatap saya. Saya kaget dan terpana, tidak mengerti arti tatapannya dan tidak menyangka ujungnya seperti itu.

Sampai di rumah dan semalam saya berfikir terus, sebena apa yang dia atau mereka pikirkan. Ini situasi yang tidak normal. Pandemi masih mencekam . Dua minggu yang lalu Mil baru pulang mengajukan permohonan, dia baru kembali ke Singkep. Dan haruskan pulang lagi dari Singkep ke Pakan Baru lalu ke Padang hanya demi satu lembar Surat Rekomendasi? . Ditengah canggih teknologi komunikasi ? Sungguh saya tidak dapat memahami.

Akhirnya tadi siang saya temui Kepala sekolah.Mengkonfirmasi ulang bahwa kami KKG Biologi besedia menerima Mil, kalau Bapak juga setuju berarti tinggal memberi dia Surat Rekomendasi. "Bisakan Pak suratnya diambil saudaranya? atau betulkan Mil mesti jemput sendiri ke sini. Aakah itu hanya dari waka kurikulum atau Bapak yang meminta tanyaku menyelidik. Si Bapak agak tergagap sabil menjawab, kalau Surat yang aslinya ditinggal dulu , kita fotokan saja, dan kirimkan bagaimana? kata Beliau. Sebenarnya ini untuk melihat kesungguhan dia mau mengajar di sini " kata Beliau. "Pak jika kita menolong orang kenapa tanggung tanggung jawab saya. Kalau niatnya tidak sungguh sungguh dia tak kan datang kemaren itu. dia itu alumni sini Pak sama dengan Bapak. Dengar cerita Mil itu bukan orang berkasus tetapi berprestasi dan diperhitungkan di sekolahnya di sana. Mungkin akan lebih banyak yang akan dia perbuat di sini dan dia masih muda, belum bekeluarga dan punya anak." Pertimbangkanlah. Pintaku sambil pamit dan berlalu darinya. Sudah keluar terganjal dihati. Sekian saja.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post