Anak kedua saya hamil anak kedua. Hamil muda. Hamil kali ini dia berada dirumah. Rencananya hanya pulang sebentar dari rantau, ternyata terkurung akabiat Pandemi Covid 19. Nah . Mumpung dekat ibunya , dia bisa memuaskan selera ngidamnya, menikmati masakan ibunya. 

Kali ini dia meminta buatkan bakpao isi selai sarikaya. Bakpao warna putih dan hijau ala Singkawang. Duh banyak juga saratnya. Saya sudah terbiasa buat roti, namun belum pernah bikin Bakpao. Sebenarnya tidak banyak perbedaan. Hanya saja Bakpao mesti di kukus, bukan dioven seperti roti.

 Mulailah saya berselancar di dunia maya, lihat resep dan tonton youtobenya. Ada yang tepungnya mesti tepung Tangmin. dan saya tanya nggak ada yang jual di kota saya.Ada lagi yang pakai mentega putih bukan mentega kuning. atau bahkan ada yang pakai minyak goreng saja. Macam pula tampilannya.

Demi anak kesayangan, nekat saya buat Bakpao. tapi malah saya tidak mengikuti sepenuhnya satu resep, melainkan saya bikin suka suka dan akhirnya menjadi resep sendiri. Hasilnya ya  Bakpao saya ketika di kukus menjadi mengembang dan montok montok. Ini nampak jelas pada tutup kaca kukusan yang transparan. Namun ketika tutupnya di buka, Nyiiiuuut,.... Bakpaonya melempem turun dan mengempes sendiri. Mengerut . Ternyata membuka kukusan mesti pelan pelan, sedikit demi sedikit udaranya dikeluarkan. Ternyata tidak semudah yang dibayangkan .