Rini S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ku Dinikahi Karena Dendam Suamiku

Ku Dinikahi Karena Dendam Suamiku

KU DINIKAHI KARENA DENDAM SUAMIKU

Hari ini Aku merasa terasa amat letih sekali, badanku terasa pegal-pegal dan sakit-sakit. Sesampainya dirumahku setelah pulang dari kantor tempat kerjaku, Aku langsung istirahat dan tidur. Alhamdulillah karena sudah minum obat dan juga istirahat badanku sudah mulai sehat kembali.Pegal-peal dan sakit-sakit yang ku rasakan sudah mulai hilang.

Keesokan harinya aku kembali melaksanakan aktivitasku .Karena semua tugas-tugasku dikantor hari ini aku bisa cepat pulang dari biasanya. Diperjalanan pulang aku melihat ada seorang anak kecil yang terbujur kaku dan bersimbah darah. Jantungku mulai berdetak kencang melihat kejadian didepan mataku. Aku langsung berkata” Astaqfirullahaladzim apa yang sudah terjadi, aku langsung turun dari motorku dan dan segera menolok anak kecil tersebut. Aku berteriak histeris, “tolong...tolong...tolong...” teriakku. Orang yang berada disekitarnya langsung berhamburan ketempat lokasi kejadian. Orang-orang yang telah berkerumunan dihadapanku langsung histeris dan berkata, “mbak ya yang telah menabrak anak ini ya” dengan suara keras bapak-bapak yang ada dihadapanku berteriak dengan suara yang keras, mbak jawab...mbak jawab..., Aku langsung menanggis dan menggeleng kalau aku bukan pelakunya, aku hanya melihat anak ini sudah tertabrak ,jadi aku langsung turun untuk menolongnya. Orang yang ada disekitar aku dikerumuhan tempat kejadian ini tidak ada yang percaya sama aku. Karena dia melihat dibajuku ada darah , padahal darah ini ketika aku hendak menolong dan menangkat anak ini kataku kepada orang-orang yang ada dihadapanku. Polisipun segera datang dilokasi kejadian ini.

Polisi segera membawa aku kekantor polisi. Dan anak yang kecelakan tadi dibawa kerumah sakit dengan mobil Ambulan. Dikantor polisi aku diminta keterangan, Karena tidak ada sanksi yang hadir waktu aku diminta keterangan tersebut. Bukti-bukti mengarah kepadaku, dan aku dipdana dengan hukuman 4 tahun penjara. Aku menangis dengan penuh histeris, kenapa semua ini bisa terjadi kepadaku. Padahal aku bernat hanya ingin menolong anak itu, kok justru aku yang dipenjara.Tuhan ku rasa ini tidak adail teriakku dalam hati. Aku tak mampu berbuat apa-apa selain pasrah dengan keadaan. Orang tuaku menanggis melihatku dipenjara.Karena kami tergolong keluarga yang sederhana maka tidak ada kekuatan untuk bisa mengeluarkan aku dari penjara.

Didalam penjara aku mendapat kabar kalau anak yang kecelakaan itu sudah meninggal. Aku dipanggil polisi, Ani...Ani... ”ada yang ingin membesukmu” silahkan kamu keruang tamu sekarang. Diirigi polisi ,aku segera keruang tamu. Diruang tamu aku melihat orang tua ku yang datang. Orang tuaku memelukku erat dan kami saling menanggis. Orang tuaku sangat menyayangi aku, begitu juga dengan diriku juga sangat menyayangi orang tuaku. Aku minta maaf kepada orang tuaku dan menjelaskan bahwa bukan aku pelaku kecelakaan tersebut. Orang tuaku sangat percaya dengan aku, Karena aku termasuk anak yang baik dan jugaa patuh dengan orang tua. Orang tuaku menyemangati aku, dia berkata” yang sabar ya nak, semua itu adalah ujian, semoga kamu kuat menjalaninya, suatu waktu nantik kebenaran akan terungkap, dan badai pasti akan berlalu,hibur ibuu menyemangati aku.

4 tahun berlalu ,suka duka ku dipenjara sudah ku lalui, dan saat ini hari terakhirku dipenjara,aku senang sekali karena aku akan bertemu semua keluarga ku dan berkumpul bersama mereka kembali.

Alhamdulllah akhirnya aku keluar dari penjara. Aku tidak mau jadi beban orang tua ku, Aku memasukkan lamaran kesebuah perusahan. Aku sadar aku adalah mantan narapidana, tidak mungkn aku akan diterima diiperusahan ini kataku, tapi aku berpikir apasalahnya mencoba melamar mana tahu ada rezekiku disini. Ketika hendak menyebrang memasuki perusahan tersebut aku melihat ada seorang laki-laki yang hampir terserempet motor,Aku dengan spontan segera menolongnya. Alhamdulillah lak-laki tersebut berhasil selamat dari kecelakaan itu. Laki-laki itupun mengucapkan syukur dan berterimah kasih kepadaku. Laki-laki tersebut memperkenalkan diri, perkenalkan nama saya Andi...dan namu mu siapa ? sambil mengulurkan tanggannya kepada ku. Aku menjawab nama ku Ani, Tapi aku tidak mau bersalaman dengan Andi karena dia bukan muhrimku ,itu sudah menjadi kebiasaanku. Aku hanya menundukan kepala kepalaku kepada Andi. Disinilah awal mula pertemuan kami. Andi bertanya kepadaku, kamu mau kemana kok membawa surat lamaran tanyaku, apakah kamu ingin melamar pekerjaan dikantor itu? Sambil menunjuk kantor yang ada disebrang jalan tersebut. Aku menggangguk” iya benar pak”, sahutku. Oh..Oh kata bapak tersebut kebetulan saya juga bekerja disini. Dan disini juga sedang membutuhkan karyawati. Andi berkata “biar aku yang akan menolongmu untuk memasukkan lamaran diperusahan ini” kata Andi kepada ku.

Berkat bantuan pak Andi aku diterima bekerja diperusahan di daerahku. Beberapa hari bekerja pak Andi berniat ingin melamarku. Aku tak percaya dengan semua ini. Ternyata benar pak Andi datang kerumahku dan menemui orang tuaku.Orangtuaku menerima lamaran pak Andi. Dalam waktu yang teramat singkat kamipun segara menikah. Setelah resepsi pernikahan aku masih belum percaya dengan semua ini,ini terasa mimpi bagiku. Aku bertany kepada pak Andi yang sekarang sudah menjadi suamiku. “mas,kenapa kamu mau menikahi aku?” kamu kan laki-laki yang ganteng dan mempunyai kedudukan yang tinggi diperusahan tersebut. Pdahal kamu dapat menikahi wanita yang jauh lebih cantik dan lebih kaya dari diriku ini. Suami menjawab “kamu jauh lebih cantik dan lebih baik dari teman-teman perempuan yang ku kenal ,kata suamiku. Memang orang dikantorku bilang kalau aku wanita yang cantik... dan baik.., dan” beruntung pak Andi” menikah dengan ku kata teman-temanku kepadaku.

Diawal pernikahan suamiku baik kepadaku, kemudian dihari ke tiga suamiku sudah memperlihatkan ketidak sukaannya kepdaku, di ke-3 hari pernikahn ini disinilah dimulai dendam suamiku kepdaku. Suamiku marah-marah kepadaku. Setiap masakan yang aku masak dia tidak mau memakannya dan menyentuhnya. Aku memberikan kue kepadanya , suamiku langsung melempakkannya kemuka ku, disini awal dia menyakiti hatiku. Suamikupun menyiksa aku dengan tidak mau menegurku . Setaip aku meyapanya dia selalu menjawab dengan marah-marah. Surga yang aku impikan dulu berubah jadi neraka dihadapanku. Suamiku pun menyuruh aku tidur di kamr yang terpisah dari kamarnya. Kamar yang sempit tidak ada AC ,apalagi kipas juga tidak ada. Ruang yang amat sempit dan panas. Hatiku menanggis sejadi-jadinya...Aku berkata dalam hati”apakah salahku dan dosaku kepada suamiku”sehingga teganya suamiku menyiksa batinku dan memperlakukan aku seperti ini. Hari berganti hari bulanpun berganti bulan perlakuan suamiku semakin menjadi-jadi kepadaku.

Dibulan ke-3 pernikahanku dengan suamiku, suamiku sudah mulai membawa wanita lain kerumahku. Wanita yang katanya pacarnya dan selingkuhannya itujuga berani membentak dan menyuruh ku untuk melayaninya. Aku menanggis melihat kemesraan suamiku dengan wanita selingkuhannya didepan mata kepalaku sendiri. Aku sudah tidak tahan lagi dengan semua perlakuan jahat dan nkasarnya suamiku kepadaku. Aku segera minta cerai dengan suammiku.

Mas,tolong kamu ceraikan aku sekarang juga”,ucapanku kepada suamiku. Suamiku malah membentak dan menghadirdikku, dia berkata “sampai kapanpun dia tidak akan mau menceraikan ku”katanya. Aku bertanya ,tapi kenapa mas kamu memperlakukan aku seperti ini? Lalu suamiku spontan menjawab”kalau aku bercerai dengan mu... maka aku tidak akan bisa balas ”DENDAM” lagi kepadamu.Hardik suamiku kepadaku. Disitu aku tau semuanya kalau suamiku menaruh “DENDAM” kepadaku. Aku berkata “DENDAM “ apa mas? Sambil menanggis terseduh-seduh aku dihadapanya, agar dia segera menjawab pertanyaanku. Suamiku berkata dengan suara yang keras , Kamu.....yang telah membunuh adik kandungku...sekarang kamu terima balasan dariku....wanita pembunuh ...kata suamiku sambil berteriak histeris. Mendengar ucapan suamiku, “Aku... serasa disambar petir saat itu” oh..oh.. itu ternyata yang membuat kamu sejahat itu dan memperlakukan aku seperti ini kepadaku sealama ini?????...teriakku..suamiku menggangguk.

Aku berkata kepada suamiku” kamu kira aku.... yang telah membunuh adikmu?”n kamu salah besar Mas ucapku. Aku hanya berniat menolong adikmu, tetapi orang beranggapan aku lah pembunuhnya. Suamiku tidak percaya dengan apa yang telah aku ucapkan. Disitulah hatiku sangat hancur dan tersiksa. Pernikahanku dengan suamku sangat menyiksa bathinku. Aku mau lari dari rumah, tapi aku tidak bisa karena ada satpam yang menjaga dengan ketat yang tidak membolehkan aku keluar dari rumah ini. Jika aku bisa keluar dari rumah ini,maka satpam tersebut akan dipecat oleh suamiku. Inilah siksaan hidup dirumah yang kuanggap bagaikan “NERAKA “ bagiku. Bathinku tersiksa ,bathinku meronta atas kejahatan suamiku kepadaku. Apala dayaku dan kekuatan,Aku Cuma pasrah menerima semua takdir ini kataku. Aku hanya bisa berdo’a semoga secepatnya Allah bukakan kebenaran ini. Aku minta tolong kepada saudarku untuk menyelidki kembali kasus ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ide ceritanya Bu. Salam literasi.

23 Mar
Balas



search

New Post